Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Bogor, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan

Kompas.com - 22/09/2020, 09:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Senin (21/9/2002) telah terjadi banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang diakibatkan oleh kejadian hujan lebat.

Curah hujan intensitas tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam (15.00 sampai 19.00 WIB) teramati di Citeko.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, hujan lebat ini dipicu oleh tiga faktor, yakni kondisi atmosfer yang labil, adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial, dan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi).

"Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat," kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Waspada Banjir Saat Musim Hujan, Kendalikan Banjir Jakarta dari Hulu

Dia menerangkan, sebelum kejadian banjir bandang BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem di Jawa Barat dalam skala waktu tiga jam.

Total ada lima peringatan yang dikeluarkan sejak pukul 13.45 WIB hingg 22.50 WIB.

"Potensi hujan lebat yang terjadi pada siang/sore di wilayah Bogor tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung, sehingga masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi genangan," kata Guswanto.

Jauh sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020.

Diberitakan Kompas.com, diprediksikan sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober hingga November 2020.

Selama bulan September hingga Oktober ini, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia.

Ketika musim pancaroba seperti ini, kondisi hujan tidak merata yakni dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

Sebab itu, Guswanto mengingatkan kita perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.

Pasca hujan deras, banjir menggenangi kawasan Citraland, Grogol Petamburan, Jakarta Barat Senin (21/9/2020)dok. istimewa Pasca hujan deras, banjir menggenangi kawasan Citraland, Grogol Petamburan, Jakarta Barat Senin (21/9/2020)

BMKG memprediksikan dalam periode sepekan kedepan, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir berpotensi terjadi di wilayah sebagai berikut:

Periode 22-24 September 2020 :

  •  Aceh
  • Sumatera Utara,
  • Sumatera Barat,
  • Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Jawa Barat,
  • Jawa Tengah,
  • Jawa Timur,
  • Kalimantan Barat,
  • Kalimantan Tengah,
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Utara
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat,
  • Sulawesi Selatan
  • Maluku
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua.

Periode 25-28 September 2020 :

  • Aceh,
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat,
  • Riau,
  • Jambi,
  • Sumatera Selatan
  • Bengkulu
  • Kep. Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara,
  • Sulawesi Utara,
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua.

Baca juga: Dentuman Misterius di Jakarta, BMKG Tegaskan Butuh Tinjauan Mendalam

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll).

Perlu diingat, dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem itu ada banyak seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com