Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kosmetik Bermerkuri Bisa Bikin Kulit Putih Cepat? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 19/09/2020, 16:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Tidak sedikit produsen menambahkan bahan berbahaya senyawa merkuri di dalam produk kosmetik krim pemutih wajah.

Animo sebagian masyarakat selaku konsumen juga masih meningkat terhadap produk kosmetik yang menawarkan khasiat memutihkan kulit secara cepat atau instan.

Lantas, kenapa merkuri pada kosmetik bisa membuat kulit menjadi putih?

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Listya Paramita SpKK menuturkan, memang benar bahwa senyawa berbahaya merkuri yang diaplikasikan dalam produk kosmetik bisa membuat kulit kita menjadi cepat berwarna putih daripada warna kulit kita secara alami sebelumnya.

"Memang iya, sebenarnya, merkuri itu bisa memberikan efek pemutih. Akan tetapi, tidak aman," kata Listya dalam diskusi daring bertajuk Stop Kosmetik Bermerkuri, Petaka Dibalik Putih dalam Sekejap, Rabu (6/9/2020).

Baca juga: BPOM: Stop Kosmetik Bermerkuri, Bisa Berdampak Kanker hingga Gangguan Ginjal

 

Oleh sebab itu, produk berbahan merkuri ini sudah dilarang untuk dipergunakan dalam produk kosmetik apapun.

Mekanisme efek putih instan pada kulit dari senyawa merkuri itu terjadi karena efek dari beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya, seperti berikut.

1. Senyawa Merkuri klorida

Senyawa Merkuri klorida ini akan melepaskan asam klorida, yang menyebabkan pengelupasan pada lapisan epidermis kulit.

"Nah, ini yang awal-awal akan membuat kulitnya (konsumen) terasa panas, kulitnya terbakar, mengelupas, ini efek dari senyawa ini, jadi makin lama makin tipis kulitnya," jelasnya.

Baca juga: Waspadai Kosmetik Bermerkuri, Kenali 3 Ciri Sederhana Ini

 

2. Senyawa Merkuri amino klorida

Selain itu, terdapat juga senyawa merkuri amino klorida yang dapat menginaktivasi atau memberhentikan enzim sulfhidril mercaptain di dalam proses melanogenesis dalam kulit.

Akibatnya, senyawa merkuri itu akan menghambat kinerja enzim tyrosinase, yang pada akhirnya akan menghambat pembentukan melanin pada kulit.

Untuk diketahui, melanin adalah pigmen yang secara alami dapat memberi warna pada organ tubuh seperti bola mata, rambut dan kulit.

"Tapi kalau ini dilakukan atau terjadi terus menerus, maka efek negatif yang muncul," tuturnya.

Ilustrasi kosmetikSHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO Ilustrasi kosmetik

Penggunaan merkuri dilarang

Listya mengakui bahwa Merkuri memang bisa membuat kulit putih, tetapi perihal keamanan bagi pemakainya, jelas sekali tidak aman.

Oleh karena bahayanya dari Merkuri ini lebih banyak daripada manfaatnya, maka dari itu pemakaian senyawa ini tidak diperbolehkan lagi.

"Dampaknya jauh lebih banyak daripada manfaatnya yang seuprit (sedikit yaitu memutihkan saja) ini, maka tidak diperbolehkan lagi dicampurin atau campuran produk kosmetik," tegasnya.

Baca juga: Kenali Tanda Awal Infeksi Kulit akibat Kosmetik Bermerkuri

 

Perlu diingat, jika Anda tetap memakai kosmetik bermerkuri dalam jangka yang panjang, maka lama-kelamaan kondisi-kondisi infeksi awal itu bisa menyebabkan kerusakan kulit seperti berikut.

  • Kemerahan yang menetap
  • Flek-flek yang berwarna lebih gelap dan melebar
  • Bintik-bintik tidak beraturan
  • Flet berwarna pucat
  • Dermatitis
  • Hipopigmentasi
  • Hiperpigmentasi
  • Baboon syndrome
  • Erythema persisten
  • Gangguan sistemik yaitu berupa kerusakan organ dalam lainnya seperti emboli paru, gangguan ginjal, kerusakan janin, dan kanker kulit)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com