Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ahli Peringatkan, Kita Masih Tak Siap Hadapi Pandemi Lain

Kompas.com - 16/09/2020, 16:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ketika dunia bergumul dengan pandemi Covid-19 yang menghancurkan, tidak banyak yang dilakukan untuk mempersiapkan masa depan, termasuk persiapan untuk pandemi yang lebih merusak.

Ini merupakan peringatan keras yang disampaikan Dewan Pemantauan Kesiapsiagaan Global (GPMB) pada Senin (14/9/2020).

GPMB merupakan badan independen yang dibentuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia.

GPMB mengecam bahwa adanya pandemi virus corona membuktikan betapa dunia sangat minim pada persiapan menghadapi bencana semacam ini. Padahal, ada banyak peringatan terkait wabah penyakit besar yang tidak bisa dihindari sebelumnya.

Baca juga: Masker Scuba dan Buff Dilarang di KRL, Begini Penjelasan Sains

"Pandemi Covid-19 memberi ujian berat bagi kesiapsiagaan dunia," kata laporan itu.

Mereka menyimpulkan bahwa hanya ada sedikit kemajuan atau upaya yang dilakukan sebelum Covid-19 menyerang.

"Kegagalan untuk mengambil pelajaran dari Covid-19 atau menindaklanjuti sumber daya dan komitmen yang diperlukan menunjukkan bahwa pandemi berikutnya akan lebih merusak," kata badan itu seperti dilansir AFP, Selasa (15/9/2020).

Gro Harlem Brundtland, ketua GPMB dan mantan kepala WHO menekankan bahwa pihaknya dan para ilmuwan telah memperingatkan sejak setahun lalu bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi.

"Tragis dan malapetaka. Kami telah melihat ketakutan terburuk kami menjadi kenyataan," kata Brundtland.

"Dampak Covid-19 bahkan lebih buruk dari yang kami perkirakan, tapi tindakan yang sudah kami serukan sejak tahun lalu masih belum dilakukan."

Laporan ini muncul ketika jumlah kematian global akibat Covid-19 mendekati satu juta dari hampir 30 juta kasus sejak kasus corona pertama kali dikonfirmasi di China akhir tahun lalu.

Panik dan mengabaikan

Brundtland yang juga mantan perdana menteri Norwegia bersikeras bahwa sudah waktunya untuk memutus siklus panis dan pengabaian yang telah melepaskan konsekuensi bencana Covid-19.

GPMB sekali lagi menyerukan kerja sama global yang luas dan pembiayaan jangka panjang yang signifikan untuk kesiapsiagaan dan pencegahan pandemi.

Mereka mendesak PBB, WHO, dan lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia untuk mengadakan pertemuan puncak tentang darurat kesehatan global yang bertujuan untuk menyetujui kerangka kerja internasional untuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat.

Ilustras pandemi Covid-19 di TaiwanShutterstock Ilustras pandemi Covid-19 di Taiwan

Kerangka tersebut harus mencakup sebuah mekanisme yang dapat memastikan pembiayaan berkelanjutan dan dapat diprediksi pada skala yang diperlukan.

"Pengembalian investasi dalam kesiapsiagaan pandemi sangat besar," kata Bruntland.

Dia melanjutkan, perkiraan biaya pencegahan dan kesiapsiagaan sebaiknya diukur dalam miliaran dolar. Sementara anggaran biaya pandemi diukur dalam triliunan dolar.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyetujui apa yang dikatakan Bruntland.

"Pengeluaran untuk kesehatan dan kesiapan bukanlah amal. Ini adalah investasi untuk masa depan kita," kata Tedros dalam sebuah acara virtual seperti dilansir Science Alert, Selasa (15/9/2020).

Tidak berinvestasi dalam kesiapsiagaan, kata Tedros ibarat kita menunggu pesawat jatuh dan kemudian meminta inspeksi keselamatan lebih lanjut.

"Kita menunggu sampai kota terbakar, lalu baru memutuskan kita perlu pemadam kebakaran," imbuhnya.

Baca juga: 12 Langkah Isolasi Mandiri di Rumah Saat Dikonfirmasi Positif Covid-19

Tedros menekankan, Covid-19 bukanlah pandemi terakhir atau darurat kesehatan global terakhir.

"Jika setiap hari kita tidak melakukan apa pun, ini akan membawa kita lebih dekat ke darurat kesehatan global berikutnya, baik dari wabah penyakit, perubahan iklim, atau bencana alam atau yang diakibatkan ulah kita sendiri," katanya.

"Kami tidak tahu seperti apa keadaan darurat kesehatan global berikutnya, tetapi kami tahu itu akan datang, dan kita harus bersiap."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com