Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Kontrasepsi Semakin Memburuk karena Pandemi Covid-19

Kompas.com - 14/09/2020, 13:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Layanan Kontrasepsi Semakin Memburuk karena Pandemi Covid-19

KOMPAS.com - Sekelompok anggota parlemen Inggris dan rekan-rekan sejawatnya memperingatkan bahwa pandemi virus corona telah membuat situasi yang sudah sulit semakin sulit bagi perempuan untuk memperoleh akses ke alat-alat kontrasepsi.

Pemeriksaan mereka mengklaim pemotongan anggaran selama bertahun-tahun berarti pasien harus menavigasi sistem yang kompleks hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.

Mereka juga mewanti-wanti bahwa kerugian akibat pandemi dapat meningkatkan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi.

Dokter-dokter kesehatan seksual mengatakan layanan kontrasepsi di Inggris kelimpungan dan kekurangan biaya.

Baca juga: BKKBN: Selama Pandemi Corona, Pengguna Kontrasepsi Turun Drastis

Kelompok Parlemen Semua Partai (APPG) dalam bidang Kesehatan Seksual dan Reproduksi mengatakan pemotongan anggaran kesehatan publik di Inggris dapat memiliki dampak beragam, seperti:

  • Penutupan layanan
  • Pengurangan jam operasional
  • Daftar tunggu
  • Pengurangan staff

Dampak pengurangan biaya ini sering terasa oleh kelompok yang termarjinalkan.

APPG meminta dibentuk satu badan komisioner untuk meningkatkan akuntabilitas.

Kontrasepsi yang tepat

Banyak perempuan dilaporkan harus pergi dari satu tempat ke tempat lainnya. Salah satunya Louise, 32, yang selama bertahun-tahun sulit mencari kontrasepsi yang tidak menyebabkan efek samping.

Pada 2018, ia menemukan kontrasepsi yang tepat berupa injeksi kontrasepsi yang bisa ia lakukan sendiri.

Namun, pada Januari ia diberitahu harus memakai injeksi jenis lain, yang harus disuntik oleh perawat.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

"Saya tidak bisa membuat janji di klinik kesehatan saya, jadi saya harus datang langsung dan menunggu berjam-jam untuk diperhatikan. Ini membuat saya frustrasi," jelasnya.

"Sangat sulit menemukan kontrasepsi yang tepat. Jika hal itu dirampas, maka semuanya akan jauh lebih sulit."

Pemeriksaan anggota parlemen Inggris mendapati virus corona menekan layanan kontrasepsi, termasuk mengurangi akses layanan tatap muka.

Ketika pemerintah mengumumkan lockdown, Louise tidak bisa membuat janji temu untuk injeksi, sehingga ia harus memakai pil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com