Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Oxford Ditangguhkan, Apa Penundaan Uji Klinis Lazim?

Kompas.com - 11/09/2020, 09:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Uji klinis tahap akhir vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca dihentikan sementara waktu setelah seorang relawan jatuh sakit.

Memang hal itu terdengar sangat mengkhawatirkan.

Namun, AstraZeneca, perusahaan farmasi di balik vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, menggambarkan hal itu sebagai kejadian yang bisa terjadi mengingat ketidakjelasan reaksi dari pemberian vaksin.

Jadi, seberapa lazim penghentian uji coba dan apa artinya bagi vaksin Covid-19 yang sangat dinantikan itu?

Baca juga: Uji Coba Vaksin Covid-19 Oxford AstraZeneca Dihentikan Sementara, Kenapa?

Vaksin AstraZeneca-Oxford adalah salah satu yang dipandang sebagai pesaing kuat dalam perlombaan global untuk mendapatkan vaksin virus corona.

Jadi, penundaan apa pun akan mengecewakan.

Penghentian sementara terjadi setelah seorang peserta di Inggris menunjukkan dugaan reaksi yang serius terhadap vaksin tersebut dan harus dirawat di rumah sakit, menurut Stat News, yang pertama melaporkan berita tersebut pada Selasa (08/09) lalu.

Detailnya tidak diketahui, tetapi Stat News mengutip beberapa sumber yang mengatakan bahwa pasien diperkirakan segera pulih.

"Proses tinjauan sesuai standar kami memicu penghentian sementara vaksinasi untuk memungkinkan tinjauan data keamanan," kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.

Editor BBC bidang medis, Fergus Walsh, mengatakan proses ini mungkin memakan waktu "berhari-hari".

Seberapa lazim uji coba vaksin dihentikan?

Menurut Walsh, jeda seperti itu sering terjadi.

"Setiap ada relawan yang dirawat di rumah sakit dan penyebab penyakitnya tidak segera diketahui, hal itu memicu studi untuk ditunda," katanya.

"Dalam uji coba skala besar, kasus penyakit akan terjadi secara kebetulan tetapi harus ditinjau secara independen untuk memeriksanya dengan hati-hati," kata seorang juru bicara Universitas Oxford.

Walsh menambahkan ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi dengan uji coba vaksin virus corona ini.

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Do. Shutterstock) Ilustrasi vaksin Covid-19. (Do. Shutterstock)

Ini sebenarnya kedua kalinya terjadi sejak relawan pertama diimunisasi pada bulan April.

Moncef Slaoui, pejabat tinggi AS yang bertanggung jawab atas program yang dirancang untuk mengembangkan vaksin Covid-19 dengan cepat, mengatakan panel ahli luar di AS dan Inggris sedang melakukan tinjauan mendalam terhadap kandidat vaksin perusahaan tersebut, yaitu prosedur standar bila terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.

Apakah vaksin untuk Covid-19 aman?

Setelah berita itu tentang penghentiaan sementara menyebar, AstraZeneca dan Universitas Oxford dengan cepat mengatakan langkah tersebut ditempuh guna memastikan setiap vaksin yang dipasarkan akan aman untuk masyarakat umum.

Pada Selasa (9/9/2020), sembilan perusahaan raksasa farmasi yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19, termasuk AstraZeneca, menandatangani "ikrar bersejarah" untuk menjadikan keselamatan sebagai "prioritas utama" dalam pengembangan vaksin pertama.

Baca juga: Jangan Abaikan Vaksin Flu, Terserang Flu Saat Hamil Bisa Bahayakan Janin

Kelompok tersebut, yang juga mencakup Johnson & Johnson, BioNTech, GlaxoSmithKline, Pfizer, Merk, Moderna, Sanofi dan Novavax, berjanji untuk "bersatu untuk berdiri dengan sains" dalam mencari vaksin.

Di antara lain, mereka juga berjanji untuk:

  • Terus mematuhi standar ilmiah dan etika yang tinggi terkait pelaksanaan uji klinis dan ketelitian proses pembuatan.
  • Bekerja untuk memastikan pasokan yang cukup dan berbagai pilihan vaksin, termasuk yang cocok untuk akses global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com