Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Zona Merah Pandemi, Berapa Lama Durasi Ideal untuk PSBB Total?

Kompas.com - 10/09/2020, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Seperti kita tahu, virus corona SARS-CoV-2 menular utamanya melalui droplets atau tetesan pernapasan yang dibawa orang.

Dicky pun menyampaikan, dengan diberlakukannya PSBB maka kita sebenarnya sedang memberi waktu kepada rumah sakit untuk memberikan pelayanan bagi pasien-pasien yang saat ini jumlahnya meningkat pesat.

Durasi ideal PSBB

Dari penjelasan Dicky tersebut, durasi sampai kapan PSBB total akan diterapkan tergantung pada tren yang terjadi di masyarakat.

"Pelaksanaan PSBB berapa lama itu kalau berdasar rerata secara global, ada dua yang harus dicapai," ujar Dicky.

Pertama, apakah sudah memberikan waktu yang cukup bagi rumah sakit dalam mencapai kapasitas tempat tidur 60 persen.

Kedua, reproduction number atau angka reproduksi efektif (Rt) yang seharusnya 1 atau di bawah 1.

Rt Covid-19 merupakan tingkat potensi penularan virus. Jika angka Rt 1, berarti satu orang pasien bisa menularkan virus corona SARS-CoV-2 kepada satu orang lainnya.

Rt Covid-19 dapat meningkat karena rendahnya tingkat kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.

"Dan juga yang sangat penting dan sampai sekarang belum diperhatikan adalah positivity rate yang harus 5 persen," ujarnya.

Positivity rate adalah persentase dari pasien yang memiliki hasil tes positif Covid-19. Cara menghitungnya dengan membagi jumlah total kasus positif dengan tes yang dilakukan.

Dalam kesempatan wawancara sebelumnya bersama Kompas.com, Dicky menjelaskan, tingginya angka positivity rate di Indonesia disebabkan oleh kapasitas tes yang belum optimal.

Di sisi lain, kasus infeksi di masyarakat tergolong tinggi dan tidak terdeteksi.

"Peningkatan cakupan pemeriksaan PCR tidak membuat kasus infeksi Covid-19 bertambah. Dia mendeteksi kasus infeksi yang memang masih banyak terjadi," jelas dia.

Baca juga: Jakarta Terapkan PSBB Total, Epidemiolog Minta Jangan Main-main Lagi

Untuk menurunkan angka itu sesuai dengan target yang ditetapkan oleh WHO, yaitu di bawah 5 persen, diperlukan berbagai upaya.

Upaya-upaya tersebut di antaranya adalah testing dan tracing dengan kapasitas dan kualitas yang optimal.

Sementara tracing harus mencapai target minimal 80 persen dari kemungkinan orang yang tertular.

Optimalisasi testing, kata Dicky, harus dilakukan di semua daerah tanpa kecuali dengan target 1 tes per 1000 orang per minggu.

Menurutnya, pengabaian terhadap strategi testing tersebut sama halnya dengan bom waktu yang siap meledak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com