Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kasus Corona Meningkat, Ini 7 Imbauan PDPI ke Pemerintah Indonesia

Kompas.com - 10/09/2020, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Secara global jumlah kasus orang terinfeksi Covid-19 masih terus bertambah dari hari ke hari, termasuk di negara Indonesia.

Data kasus corona Indonesia hingga Rabu, (9/9/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan ada 3.307 kasus baru terkonfirmasi infeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan secara akumulatif ada 203.342 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Sementara, kematian sudah mencapai 8.336 kasus, yaitu sekitar 4.099 persen dari kasus corona yang terkonfirmasi.

Hal ini mengkhawatirkan banyak pihak, tidak hanya masyarakat tetapi juga pemerintah dan petugas kesehatan sebagai garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19.

Baca juga: Kasus Corona Meningkat, Bisakah Pembuatan Vaksin Dipercepat?

 

Sebab, yang menjadi korban bahkan sampai meninggal dunia dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 ini tdak hanya masyarakat biasa melainkan juga petugas kesehatan.

Pasalnya, petugas kesehatan dianggap sebagai aset yang berharga dalam masa pandemi Covid-19.

Sehingga, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) sebagai perhimpunan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan penyakit paru yang optimal kepada masyarakat memberikan himbauan kepada pemerintah Republik Indonesia, sebagai berikut.

Baca juga: Kasus Corona Indonesia Tak Seburuk Prediksi, Diduga karena Vaksinasi

 

1. Kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), DR Dr Agus Dwi Susanto SpPK FISR FAPSR menyampaikan bahwa kesehatan adalah hak seluruh rakyat Indonesia termasuk dalam kondisi pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, kesehatan dan keselamatan rakyat Indonesia harus menjadi prioritas pemerintah RI.

2. Penanganan belum optimal

Dengan bertambah dan tidak terkontrolnya sebaran kasus, maka pemerintah harus menyadari bahwa penanganan pandemi Covid-19 belum maksimal selam tujuh bulan ini.

Sehingga, pemerintah harus melakukan langkah-langkah tegas dan nyata dalam mengendalikan pandemi Covid-19.

 

Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus coronaShutterstock/Petovarga Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona

Supaya dapat menghentikan serentak penyebaran kasus corona yang dikhawatirkan melumpuhkan sistem kesehatan dan kematian skala besar.

3. Siapkan strategi pendekatan 3T

Strategi yang harus dipersiapkan oleh pemerintah, haruslah berdasarkan ilmu pencegahan penyakit dalam masyarakat, dengan melibatkan klinisi profesional, dan epidemiologist.

Adapun, pendekatan yang bisa dilakukan dalam persiapan strategi ini adalah pendekatan 3T dengan tracing, testing dan treating.

"Langkah 3T harus dimaksimalkan karena belum berimbangnya jumlah uji diagnostik Covid-19 di seluruh Indonesia sesuai standard WHO," ujar Agus dalam imbauan tersebut.

Baca juga: 2 Penyebab Utama Kasus Corona Jawa Timur Terparah di Indonesia

 

4. Peningkatan komunikasi terhadap publik

Pemerintah diharapkan bisa meningkatkan upaya komunikasi terhadap publik dengan membuat media informasi dengan berdasarkan sumber dan data yang terpercaya.

Serta, sajikan sumber dan data tersebut dalam bentuk sederhana yang dapat dimengerti oleh masyarakat.

5. Pemerintah harus beri contoh yang baik dan disiplin

Seperti diketahui, jajaran pemerintah selalu menjadi sorotan atas segala tindakannya.

Di tengah pandemi ini, jajaran pemerintah dari pusat sampai daerah harus memberikan contoh yang baik dalam penerapan disiplin protokol kesehatan, karena tindak tanduknya menjadi panutan oleh masyarakat.

6. Harus melakukan upaya zero death

PDPI menegaskan, pemerintah harus melakukan upaya menuju zero death terhadap petugas medis dan petugas kesehatan.

Hal ini bisa dilakukan dengan membentuk komite penyelamatan dokter dan tenaga kesehatan.

Baca juga: Mei, Kasus Corona Indonesia Bisa 50.000 dan Lumpuhkan Rumah Sakit

 

7. Perhatikan sistem pelayanan

Pemerintah Indonesia perlu memerhatikan juga masih berjalannya sistem pelayanan kesehatan nasional baik untuk Covid-19 maupun non-Covid, untuk mencegah lumpuhnya sistem kesehatan rujukan.

Lumpuhnya sistem kesehatan rujukan akan mengakibatkan tingginya kematian penyakit non-Covid, termasuk kematian ibu dan anak, kematian akibat tuberkulosis dan pneumonia dan kematian non-Covid lainnya.

"Kondisi ini berakibat tidak tercapainya MDGs (pembangunan milenium)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com