Di antaranya seperti, berapa dosis yang paling tepat untuk diberikan, bagaimana cara pemberian terapi, kapan waktu (timing) yang tepat untuk diberikan, dan juga jadwal yang baik untuk pasien diberikan terapi.
"Ini yang menjadi tugas dan dinantikan hasilnya di seluruh dunia termasuk Indonesia," ujarnya.
Sehingga, tim penyusun akan menyusun protokol terapi plasma konvalesen dengan memperhatikan laporan-laporan terkait dari berbagai negara di dunia, dengan regulator yang ada, serta mempertimbangkan clinical trial yang sudah ada dan perlu dipelajari protokolnya.
"Ada sebagian (negara) sudah selesai (protokol terapi plasma konvalesen) dengan poin timing menjadi yang penting. Ada yang sudah, tetapi diberikan hanya kepada kelompok (pasien Covid-19) yang kritis," ucap dia.
Baca juga: Amerika Serikat Izinkan Pengobatan Covid-19 dengan Plasma Konvalesen, Begini Cara Kerjanya
Belajar dari protokol dan juga mekanisme cara pemberian terapi plasma konvalesen ini, maka Indonesia harus benar-benar mempertimbangkan efikasi (manfaat khasiat) dan safety (keamanan) di atas kecepatan implementasi terapi ini.
Protokol yang dibuat juga diharapkan sudah mampu menjawab semua pertanyaan dasar terhadap efektivitas keberhasilan terapi plasma konvalesen bagi pasien terinfeksi Covid-19 dalam kategori sedang dan berat.
Adapun, empat rumah sakit yang memulai uji klinik fase 2-3 terapi plasma konvelesen serentak hari ini adalah RS Angkatan Laut Dr Ramelan Surabaya, RS Fatmawati Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung dan RS Umum Daerah Sidoarjo Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.