Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empagliflozin Berpotensi Kurangi Kematian Kardiovaskular karena Gagal Jantung

Kompas.com - 05/09/2020, 12:08 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Hasil uji klinis Emperor-Reduced Fase III pada pasien dewasa penderita gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun, dengan dan tanpa diabetes, menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Obat diabetes tipe 2 inhibitor natrium glukosa cotransporter 2 (SGLT2), yakni Empagliflozin, ditemukan berkaitan dengan pengurangan risiko relatif gabungan kematian kardiovaskular dan rawat inap karena gagal jantung sebesar 25 persen.

Data dari hasil primer didapati konsisten dalam subkelompok dengan dan tanpa diabetes tipe 2.

Sementara itu, analisis hasil sekunder utama dari uji klinis ini menunjukkan bahwa Empagliflozin mengurangi risiko relatif rawat inap pertama dan berulang untuk gagal jantung sebesar 30 persen.

Baca juga: Hasil Pemindaian Ungkap, 55 Persen Pasien Corona Alami Masalah Jantung

Tingkat penurunan eGFR yang merupakan ukuran penurunan fungsi ginjal juga menjadi lebih lambat dengan Empagliflozin.

Tim peneliti mendapatkan hasil ini setelah membandingkan efek penambahan Empagliflozin (10 mg) dan plasebo ke perawatan standar 3.700 orang dewasa penderita gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun.

Dijelaskan oleh Milton Packer, MD, Ketua Komite Eksekutif untuk Program Emperor dan Sarjana Terkemuka dalam Ilmu Kardiovaskular di Baylor University Medical Center di Dallas, Texas, AS, gagal jantung adalah kondisi kardiovaskular yang parah dan dapat melemahkan.

"Tidak hanya membatasi kualitas hidup, tetapi (gagal jantung) juga merupakan penyakit progresif yang memerlukan rawat inap berulang kali dan disertai dengan penurunan fungsi ginjal," katanya.

Baca juga: Mengenal Takikardia, Gangguan Irama Jantung yang Diidap Jessica Iskandar

Dia melanjutkan, hasil dari uji klinis Emperor-Reduced menunjukkan bahwa, ketika diberikan kepada orang dewasa penderita gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun, Empagliflozin mengurangi jumlah rawat inap yang disebabkan oleh gagal jantung sekaligus memperlambat penurunan fungsi ginjal.

Diumumkan oleh Boehringer Ingelheim, hasil uji klinis Emperor-Reduced Fase III ini telah dipresentasikan di Kongres ESC 2020, pertemuan tahunan European Society of Cardiology, dan diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine.

Meski demikian, perlu dicatat bahwa Empagliflozin belum diindikasikan untuk pengobatan gagal jantung. Untuk tiba di tahap itu, masih diperlukan persetujuan dari otoritas lokal, termasuk Indonesia.

Tentang gagal jantung

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak dapat mensuplai sirkulasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga bisa menimbulkan gejala kelelahan dan sesak napas. 

Bila tidak segera ditangani, kondisi yang mempengaruhi 60 juta jiwa di dunia ini bisa berakibat fatal.

Baca juga: Kenali Tanda Serangan Jantung, Sakit Dada Kiri hingga Sesak Napas

Ada berbagai jenis gagal jantung, salah satunya adalah gagal jantung kiri. Gagal jantung kiri lantas dapat dibagi menjadi dua, yaitu gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun (HFrEF) dan gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal (HFpEF).

Gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun (HFrEF) adalah kondisi di mana ventrikel kiri (bilik kiri jantung yang mengandung banyak oksigen) tidak berkontraksi secara efektif, sehingga ada lebih sedikit darah yang dipompa ke tubuh bila dibandingkan dengan jantung yang berfungsi normal.

Sementara itu, gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal (HFpEF) adalah kondisi di mana otot jantung berkontraksi secara normal, tetapi ventrikel kiri tidak dapat melakukan relaksasi dan mengisi darah dengan baik selama pengisian ventrikel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com