Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Happy Hypoxia, Kematian Tanpa Gejala Pasien Corona?

Kompas.com - 04/09/2020, 17:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Silent hypoxemia atau yang lebih dikenal masyarakat happy hypoxia belakangan ramai dibicarakan masyarakat karena dianggap dapat membuat pasien Covid-19 meninggal tanpa menunjukkan gejala sama sekali.

Lantas, apa sebenarnya happy hypoxia?

Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto pertama-tama menjelaskan, secara umum suatu infeksi di jaringan paru disebut sebagai penumonia.

Pneumonia akan menyebabkan gangguan sirkulasi oksigen masuk ke dalam darah, yaitu gangguan disfungsi atau gangguan pada vaskuler (pembuluh darah). Hal ini membuat darah tidak teroksigenisasi.

"Akibatnya, itulah yang disebut sebagai kandungan oksigen dalam darah rendah atau disebut hipoksemia," kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Jika Vaksin Ditemukan, Mungkinkah Pandemi Segera Berakhir?

Apa itu hipoksemia (hypoxemia)?

Hypoxemia atau hipoksemia adalah kurangnya kadar oksigen dalam darah, yang menyebabkan terjadi gangguan beserta keluhan pada organ tubuh lainnya.

Sedangkan, silent hypoxemia adalah kurangnya kadar oksigen dalam darah tetapi tidak diikuti gejala atau keluhan pada organ tubuh lain.

Presentase saturasi oksigen normal yang diharapkan yaitu 95 persen pada orang sehat.

"Di bawah milimeter normal (kadar oksigen dalam darah) itu kalau diukur saturasinya di bawah 94, kalau diukur kadar pO2 (tekanan oksigen) di bawah 80," jelasnya.

Adapun kondisi hipoxemia ini dapat menyebabkan hypoxia atau kadar oksigen rendah di jaringan. Ini terjadi ketika darah tidak membawa cukup oksigen ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Hypoxia (hipoksia)

Hypoxia atau hipoksia adalah kurangnya kadar oksigen di dalam jaringan darah, dan umumnya memiliki gejala.

Sementara, happy hypoxia adalah kurangnya kadar oksigen dalam jaringan tetapi tidak memilki gejala atau keluhan yang dirasakan pasien.

"Jadi terminologinya juga harus dipahami bahwa hipoksemia adalah kondisi kadar oksigen yang rendah di dalam darah," ucap Agus.

Sementara, ketika hipoksemia terus terjadi dan membuat kadar oksigen rendah di dalam jaringan, maka itu disebut dengan hipoksia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com