Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamasutra Satwa: Mirip Lebah, Perkawinan Semut Sering Terjadi di Udara

Kompas.com - 03/09/2020, 12:21 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semut merupakan serangga sosial yang masuk dalam ordo Hymenoptera, sama seperti tawon dan lebah.

Manusia biasanya tidak menganggap semut sebagai serangga yang biasa terbang. Padahal, perkawinan semut sering kali terjadi di udara, tidak jauh berbeda dari proses perkawinan lebah madu.

Namun, apakah semua semut bisa kawin di udara?

Ada dua cara semut kawin, di antara 20.000 spesies semut di seluruh dunia, jelas pakar semut dari Florida State University, Walter Tschinkel, seperti dilansir Live Science, (26/6/13).

Selama sindrom agregasi jantan, drone mengerumuni landmark yang mencolok, seperti puncak bukit dan pohon tinggi, dan betina yang berkembang biak segera bergabung dengan mereka.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Lemur Jantan Pakai Parfum Aroma Buah Sebelum Kawin

Sepasang kawin (di udara) ketika jantan memasukkan aedeagus (analog penis) ke dalam saluran reproduksi betina dan menyimpan sperma. Sperma berjalan ke spermatheca betina, atau wadah penyimpanan sperma.

Ini adalah hal yang unik, setelah jantan memberikan betina sperma, maka kumpulan sperma akan disimpan untuk bereproduksi selama sisa hidupnya. 

Sejauh ini semut dibagi menjadi beberapa golongan, antara lain pekerja, tentara, drone, dan ratu.

Pekerja dan tentara adalah betina yang tidak bisa terbang yang menjaga koloninya. Drone, berkembang dari telur yang tidak dibuahi, ia adalah jantan bersayap yang lahir dengan tujuan tunggal untuk berkembang biak.

Betina yang sedang berkembang biak juga bisa terbang. Kemudian, menjadi ratu setelah kawin dan mulai mematahkan sayapnya. Setlah itu ia memulai koloni baru atau bergabung dengan koloni multi-ratu.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Alasan Kucing Sangat Berisik Saat Kawin

Pada beberapa semut, seperti semut api, seekor betina hanya akan kawin dengan satu jantan sebelum meninggalkan tempat perkawinan untuk memulai koloni baru.

"Sedangkan semut pemanen dan spesies lain akan kawin dengan lima hingga 15 drone sebelum berhenti", tutur Tschinkel kepada LiveScience.

Selama sindrom panggilan perempuan yang kurang umum, betina berkembang biak muncul ke permukaan koloni kelahiran mereka.

Semut betina melepaskan feromon untuk menarik jantan dan melakukan perkawin, yang terjadi di tanah.

Sayangnya pada kedua sindrom tersebut, pejantan sering mati sesaat setelah kawin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com