KOMPAS.com - Pembuatan vaksin biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum mencapai uji klinik.
Namun di tengah pandemi Covid-19 ini, para ilmuwan di seluruh negara berlomba menghasilkan vaksin virus corona yang aman dan efektif. Targetnya, tahun depan vaksin itu sudah tersedia.
Dilansir New York Times, Senin (31/8/2020), sejauh ini ada 36 kandidat vaksin dalam uji klinis pada manusia dan ada sekitar 90 kandidat vaksin yang memasuki uji praklinis atau diberikan pada hewan.
Perburuan vaksin sudah dimulai sejak Januari dengan penguraian genom SARS-CoV-2.
Baca juga: Potensi Kelemahan Vaksin Covid-19 yang Dikembangkan China dan Rusia
Kemudian, uji coba keamanan vaksin pertama pada manusia adalah bulan Maret.
Di sisi lain, beberapa percobaan vaksin gagal dan yang lainnya mungkin berakhir tanpa hasil yang jelas.
Namun, beberapa kandidat vaksin mungkin berhasil merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang efektif melawan virus.
Untuk mendapatkan vaksin Covid-19, ada beberapa tahapan yang harus dilalui hingga disetujui aman digunakan dan dapat diberikan ke manusia secara luas.
Siklus pengembangan vaksin dimulai dari laboratorium hingga uji klinik. Berikut tahapannya:
1. Pengujian praklinis
Para ilmuwan menguji vaksin baru pada sel dan kemudian memberikannya ke hewan seperti tikus atau monyet untuk melihat apakah vaksin tersebut dapat menghasilkan respons imun.
Sejauh ini, ada 89 vaksin praklinis dalam perkembangan aktif.
2. Fase 1 - uji keselamatan
Para ilmuwan memberikan vaksin ke manusia dalam skala kecil untuk menguji keamanan dan dosis, serta untuk memastikan bahwa vaksin tersebut merangsang sistem kekebalan.
3. Fase 2 - percobaan diperluas