KOMPAS.com - Menjaga keberlangsungan dan kelestarian alam membantu manusia tetap hidup dengan arif dan terhindar dari bencana akibat kerusakan alam.
Salah satu yang patut dijaga bersama adalah ekosistem terumbu karang.
Tanpa disadari, terumbu karang sebenarnya berperan penting dalam kehidupan biota laut dan manusia.
Ekosistem terumbu karang menjadi rumah bagi 93.000 spesies biota laut, bahkan diperkirakan lebih dari satu juta spesies mendiami eksositem ini.
Baca juga: Manusia Butuh Terumbu Karang, Ini Tindakan yang Tidak Boleh Dilakukan
Ekosistem terumbu karang bermanfaat dalam sumber pangan, sumber bahan bangunan, kosmetik, obat-obatan, hingga sumber mata pencaharian manusia.
Ekosistem terumbu karang juga merupakan laboratorium alam yang sangat menunjang pendidikan serta penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Namun, di tengah banyaknya manfaat terumbu karang tersebut, nyatanya kekayaan kita itu terancam kelestariannya akibat ulah manusia.
Mulai dari penangkapan ikan secara berlebihan dan menggunakan bahan berbahaya seperti bom dan putas, mendirikan bangunan di sekitar pesisir, penebangan hutan dan pohon, pelemparan jangkar dan berjalan di atas terumbu karang, hingga perubahan iklim juga berpengaruh terhadap potensi kerusakan terumbu karang.
Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk membantu menjaga ekosistem terumbu karang tetap baik di alamnya?
Biodiversity Warriors (BW) KEHATI Member, Kezia Ruth mengatakan bahwa di samping risiko kerusakan ekosistem terumbu karang yang semakin tinggi, masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu kelestarian terumbu karang.
Kezia membaginya terhadap dua poin utama yaitu, kegiatan yang secara langsung mempengaruhi perubahan iklim dan juga yang langsung mempengaruhi terumbu karang.
Tindakan mengurangi perubahan iklim
Mengurangi tindakan dan perilaku yang dapat menghasilkan karbon dioksida (CO2) akan menjadi hal yang baik agar bisa mengurangi gas rumah kaca dan berpengaruh terhadap perubahan iklim yang mengancam ekosistem seluruh alam, termasuk terumbu karang di dalamnya.
"Untuk menghadapi climate change (perubahan iklim) kita bisa mengurangi gas emisi," kata Kezia dalam diskusi daring bertajuk Biodiversity for Sustainable Future, Rabu (27/8/2020).
Tindakan untuk mengurangi CO2 yang bisa kita lakukan yaitu seperti memakai kendaraan umum dan mengurangi banyak kendaraan pribadi.