Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Baru dari Zaman Dinosaurus, Predator Besar dalam Perut Apex Predator Laut

Kompas.com - 24/08/2020, 13:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo


KOMPAS.com- Penelitian terbaru menemukan adanya fosil predator tingkat atas (predator puncak/ Apex predator) air yang memakan mangsa berukuran sangat besar.

Hasil penelitian ini diterbitkan di iScience, dan dianggap sebagai bukti langsung tertua dari megapredasi dalam catatan fosil.

Seperti dilansir dari Gizmodo, Senin (24/8/2020), fosil dari zaman dinosaurus tersebut ditemukan di sebuah tambang di Provinsi Guizhou di barat daya China.

Pemandangan menarik dari fosil yang berhasil ditemukan tersebut adalah adanya Thalattosaurus yang panjangnya 12 kaki (4 meter) di dalam perut Ichthyosaurus (diucapkan "ick-thee-oh-sore")yang berukuran sepanjang 15 kaki (5 meter).

Diduga, Ichthyosaurus mungkin mati tidak lama setelah memakan Thalattosaurus yang ukurannya lebih dari yang bisa dimangsanya.

Baca juga: Spesies Dinosaurus Baru, Pemburu Fosil Inggris Temukan Tulang Sepupu T.rex

 

Apa itu Ichthyosaurus?

Untuk diketahui Ichthyosaurus adalah reptil air mirip lumba-lumba yang muncul selama Trias. Namun, seiring dengan penemuan-penemuan terbaru ichthyosaurus lebih akurat untuk dibandingkan dengan kategori paus pembunuh.

Spesimen khusus yang baru ditemukan ini adalah spesies ichthyosaurus dikenal sebagai Guizhouichthyosaurus tangae, yang tumbuh sepanjang 33 kaki (10 meter).

Sementara, mangsa yang dimakannya atau predator di dalam perut tersebut diduga spesies thalattosaurus yang disebut Xinpusaurus xingyensis.

Spesies ini disebutkan lebih mirip kadal, dengan empat anggota badan yang digunakan untuk mendayung di air.

Baca juga: Fosil Daun Ungkap Situasi Atmosfer Bumi 23 Juta Tahun Lalu

 

Fosil baru inilah dianggap sebagai bukti langsung pertama yang menunjukkan setidaknya beberapa spesies ichthyosuarus adalah predator tingkat atas, mirip dengan orca saat ini.

Berikut 6 fakta terkait penemuan fosil ichthyosaurus dan thalattosaurus di dalam perutnya ini.

1. Fosil baru ini disebut langka

Fosil yang baru ditemukan tersebut menunjukkan bahwa ichthyosaurus menelan hewan yang tidak jauh lebih kecil dari tubuhnya dan bentuk itu di fosil tersebut hampir lengkap, dan sudah berumur 240 juta tahun.

Ilustrasi salah satu spesies thalattosaurus, Endennasaurus acutirostris. Spesies dinosaurus dengan habitat perairan.WIKIMEDIA COMMONS/Nobu Tamura Ilustrasi salah satu spesies thalattosaurus, Endennasaurus acutirostris. Spesies dinosaurus dengan habitat perairan.

Sebelum penemuan ini, Ryosuke Motani selaku salah satu penulis studi dan ahli paleontologi dari Universitas California, Davis dalam siaran pers UCD mengakui para ilmuwan tidak ada penemuan fosil unik seperti yang baru didapatkan ini.

"Tidak pernah menemukan sisa-sisa reptil besar yang berada di dalam perut predatur raksasa dari zaman dinosaurus, seperti reptil laut dan dinosaurus," kata Motani.

Sebelumnya, para ilmuwan menduga bahwa ichthyosaurus hanya memakan ikan dan cephalopoda (molusca berkaki di kepala atau kepalanya dikelilingi tentakel).

"Menemukan hewan selain ikan atau cumi-cumi dalam isi perut ichthyosaurus sangatlah langka dan pada kenyataannya, menemukan ikan atau cumi-cumi di dalam perut ichthyosaurus juga cukup langka," kata Dean Lomax selaku paleontolog dari Universitas Manchester yang tidak terlibat dalam penelitian terbaru itu.

Baca juga: Misteri Fosil Telur Raksasa dari Antartika Terungkap, Mungkinkah Milik Dinosaurus?

 

Selain itu hanya sedikit jenis hewan yang ditemukan di dalam perut ichthyosaurus sebagai makanan. Sehingga, Lomax berkata, jika ichthyosaurus memakan thalattosaurus yang relatif sangat besar menjadi sangat tidak biasa.

2. Pernah ditemukan fosil ichthyosaurus hamil

Pada tahun 2018, Lomax pernah terlibat dalam penulisan makalah terkait penemuan fosil ichthyosaurus yang hamil, karena ditemukan beberapa anak yang belum lahir dan masih berada di dalam tulang rusuk ichthyosaurus tersebut.

"Salah satu hal terpenting tentang spesimen seperti ini adalah bahwa mereka memberikan informasi yang benar-benar unik dan langsung tentang perilaku spesies yang sudah lama punah," ujarnya.

3. Belum tentu bukti ichthyosaurus pemakan bangkai

Kendati ditemukan adanya mangsa yang sangat besar di dalam perut icthyosaurus, tetapi peneliti belum meyakini apakah fosil baru itu dari zaman dinosaurus itu adalah contoh predator pemakan bangkai.

Baca juga: Fosil Dinosaurus Pertama yang Hidup di Air Ditemukan, Ini Wujudnya

Peneliti cenderung meyakini jika mangsa di dalam perut predator tingkat atas itu tidaklah dalam kondisi membusuk atau berupa bangkai saat dilahap oleh ichthyosaurus.

Sebab, tungkai thalattosaurus masih menempel di tubuhnya tetapi ekornya hilang. Jika thalattosaurus sudah menjadi bangkai seharusnya anggota tubuh duluan yang akan terurai.

4. Ekor thalattosaurus terpotong

Lomax berkata, ia sangat penasaran juga terkait ekor thalattosaurus yang ditemukan terpotong dari tubuh utamanya di dalam perut ichthyosaurus tersebut. Sementara, fosil ekor thalattosaurus itu ditemukan beberapa meter dari fosil utama.

"Ini menarik minat saya bagaimanapun, karena penulis (peneliti) mengatakan bahwa predator (ichthyosaurus itu) mati segera setalah menelan mangsanya," ujarnya.

 

 

Jika fosil ekor yang ditemukan tidak jauh dari fosil utama tersebut adalah dari individu thalattosaurus yang sama.

Maka, diasumsikan ichthyosaurus lebih dulu menggigit bagian ekor yang dianggap lebih mudah untuk dimakan, sebelum menelan tubuh keseluruhan dan membuatnya mati.

5. Kemungkinan matinya bertumpuk

Lomax berkata, sulit mengetahui secara pasti mengapa ichthyosaurus itu mati, karena fosil thatlattosaurus tidak menunjukkan tanda-tanda terdegrasi oleh asam lambung dan ini perlu dipertimbangkan untuk diamati lebih jauh.

Mengingat hipotesis kematian ichthyosaurus itu mati setelah menelan thalattosaurus; di mana kemungkinan degrasi dengan asam lambung sangat mungkin terjadi di dalam perut.

Baca juga: Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Berbulu yang Paling Lama Bertahan di Bumi

Sehingga, ada kemungkinan kedua makhluk laut itu mati saling bertumpuk dan fosilnya saja yang berdampingan.

6. Petunjuk baru kebiasaan makan ichthyosaurus

Penemuan ini disebut memberikan petunjuk baru tentang kebiasaan makan ichthyosaurus, yang dianggap memakan cephalopoda karena giginya yang kecil seperti pasak.

Bukti baru di fosil dari zaman dinosaurus ini justru menunjukkan sebaliknya, gigi kecil itu digunakan untuk mencengkeram mangsa, menghancurkan dan merobek daging.

"Sekarang kami dapat mempertimbangkan dengan serius bahwa mereka (ichthyosaurus) memakan hewan besar, bahan ketika mereka sudah bergigi," ujar Motani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com