Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ungkap 2 Faktor Tingkatkan Potensi Rob dan Gelombang Tinggi Pekan Ini

Kompas.com - 22/08/2020, 10:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Masyarakat di sekitar pesisir dan yang akan beraktivitas di perairan diingatkan untuk waspada gelombang tinggi dan banjir pesisir atau rob di sejumlah wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada setidaknya dua faktor yang menjadikan potensi rob atau banjir pesisir di akhir pekan ini, yakni sebagai berikut.

1. Faktor astronomis; Perigee

Bersamaan dengan adanya fenomena langit berupa Perigee atau Bulan yang berada di titik terdekat dengan Bumi, potensi gelombang tinggi dan banjir pesisir atau rob di perairan Indonesia juga meningkat.

Untuk diketahui, fenomena Perigee pada hari ini Jumat (21/8/2020), akan mengalami masa puncaknya sekitar pukul 17.49 WIB.

Baca juga: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Akhir Pekan, Ini Daftarnya Wilayahnya

 

Meskipun, di sebagian wilayah justru Perigee dapat disaksikan setelah Matahari terbenam.

Kendati tidak sama, tetapi layaknya kondisi bulan purnama, pada saat Perigee terjadi, maka bulan akan tampak lebih besar daripada biasanya.

Warga melintas di Kompleks Pantai Mutiara yang tergenang banjir rob di Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6/2020). Banjir di kawasan tersebut diduga akibat adanya tanggul yang jebol saat naiknya permukaan air laut di pesisir utara Jakarta.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Warga melintas di Kompleks Pantai Mutiara yang tergenang banjir rob di Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6/2020). Banjir di kawasan tersebut diduga akibat adanya tanggul yang jebol saat naiknya permukaan air laut di pesisir utara Jakarta.

Baca juga: Banjir Rob Berpotensi Terjadi Kembali, Ini 4 Faktor Pemicunya

Selain itu, pada umumnya fenomena yang berkaitan dengan Bulan akan berdampak terhadap pasang-surut air laut.

Begitupun fenomena Perigee kali ini, BMKG menyebutkan dalam keterangan tertulisnya bahwa Perigee menjadi salah satu faktor astronomis yang berpotensi menyebabkan rob dan gelombang tinggi terjadi.

2. Faktor meteorologis; gelombang tinggi

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi mencapai 4 meter di sejumlah perairan Indonesia.

Warga berjalan di samping sebuah rumah yang rusak akibat gelombang pasang di Pantai Meulaboh, Aceh, Minggu (12/7/2020). Gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob dan merendam ratusan rumah pada Sabtu lalu tersebut dilaporkan merusak sedikitnya 42 rumah, dengan tingkat kerusakan bervariasi dari ringan hingga parah.AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN Warga berjalan di samping sebuah rumah yang rusak akibat gelombang pasang di Pantai Meulaboh, Aceh, Minggu (12/7/2020). Gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob dan merendam ratusan rumah pada Sabtu lalu tersebut dilaporkan merusak sedikitnya 42 rumah, dengan tingkat kerusakan bervariasi dari ringan hingga parah.

Ketinggian gelombang dari 2-2,5 meter, yang dibangkitkan oleh embusan angin Timuran atau musim kemarau yang persisten mencapai kecepatan hingga 20 knot atau 37 km per jam, ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut.

Adapun, potensi gelombang tinggi mencapai 2-2,5 meter ini berpeluang terjadi di Laut Jawa dan perairan utara Jawa.

"Kombinasi dari kedua faktor ini dapat menyebabkan banjir pesisir (rob) pada periode 21-23 Agustus 2020 di wilayah utara Jawa," kata Guswanto.

Wilayah waspada rob dan gelombang tinggi

BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar perlu mewaspadai kecenderungan peningkatan gelombang signifikan pada 24-26 Agustus 2020 yang berkisar 2,5 hingga 4 meter.

Baca juga: Waspada Potensi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi, Ini Daftar Wilayahnya

Gelombang tinggi mencapai 4 meter ini berpeluang terjadi di Perairan barat Sumatera, Laut jawa, laut Flores, Selat Makassar bagian Selatan, Perairan timur Sulawesi Tenggara, Samudera Hindia barat Sumatera hingga selatan Nusa Tenggara, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Guswanto berkata, masyarakat terutama yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi rob dan gelombang tinggi.

Terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti berikut ini.

  • Pesisir utara Jakarta
  • Pekalongan
  • Semarang
  • Demak
  • Pantura Jawa Timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com