Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Olahraga Badminton Sering Sebabkan Trauma pada Mata

Kompas.com - 20/08/2020, 17:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk Anda yang menyukai olahraga badminton atau bulu tangkis, perlu waspada dan berhati-hati terhadap potensi trauma mata atau ophthalmic trauma saat berolahraga.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Ophthalmic Trauma Service JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr Yunia Irawati SpM(K) berdasarkan data pasien yang dia tangani.

Yunia menyebutkan, olahraga bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang paling banyak menyebabkan trauma pada mata di Indonesia, karena memang bulu tangkis cukup banyak digemari oleh masyarakat.

Mungkin ini akan berbeda dengan kejadian olahraga penyebab trauma pada mata di negara lain. Sebab, jenis atau cabang olahraga yang menjadi kegemaran masyarakat di setiap negara itu berbeda-beda.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Trauma Mata Bisa Picu Kebutaan

Penyebabnya, Yunia menjelaskan, adalah tidak adanya peralatan proteksi atau perlindungan mata untuk pemain olahraga badminton. Alhasil, ada risiko tinggi benturan pada mata yang terkena shuttlecock.

"Biasanya itu pasien kena trauma mata saat olahraga badminton atau bulu tangkis karena matanya kena shuttlecock, pas lagi smash misalnya, kena (matanya). Itu yang paling sering terjadi," kata Yunia dalam acara virtual media session JEC dengan tajuk Overcoming the Challenges in Ophthalmic Trauma, Sabtu (15/8/2020).

Trauma pada mata yang diakibatkan oleh shuttlecock tersebut umumnya paling banyak berupa pendarahan di bilik mata depan. Pendarahan pada bilik mata depan ini dapat mengganggu penglihatan bagian depan.

Yunia menjelaskan bahwa sebenarnya, organ tubuh termasuk mata memiliki kemampuan untuk menyerap sendiri pendarahan yang terjadi di organ tersebut, jika pendarahannya hanya sedikit saja.

Baca juga: Hati-hati, Tak Pakai Proteksi Saat Olahraga Berisiko Trauma pada Mata

"Tapi, kalau pendarahannya sudah berlebihan, maka itu akan sulit dilakukan oleh mata secara alami, dan butuh penanganan lebih lanjut bahkan operasi," ujarnya.

Pada trauma yang lebih berat pendarahan bahkan tidak hanya terjadi pada mata bagian depan saja, tetapi juga mata bagian dalam.

Ini akan berpengaruh dan bisa meningkatkan risiko gangguan penglihatan pada mata, bahkan bisa berakibat fatal yaitu kebutaan.

Yunia pun meminta kepada semua orang yang mengalami benturan saat berolahraga atau terkena shuttlecock untuk tidak menganggap sepele dan segera berkonsultasi dengan dokter ahli mata.

Gejala-gejala yang harus diwaspadai setelah area mata mengalami benturan adalah sebagai berikut:

- Pandangan buram mendadak

- Pendarahan

- Nyeri pada area bola mata

- Mata terlihat merah

- Gerakan bola mata terhambat

- Mata terasa mengganjal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com