Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Ternak dari Predator, Ahli Bikin Gambar Mata di Pantat Sapi

Kompas.com - 12/08/2020, 07:02 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti telah menemukan cara baru untuk melindungi ternak warga Botswana, Afrika dari serangan predator.

Caranya pun terbilang unik, yakni dengan menggambar mata di pantat sapi.

Cara ini menurut peneliti dianggap lebih tepat dalam melindungi ternak dari hewan pemangsa yang berkeliaran.

Seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (11/8/2020) bentang alam Botswana mencakup Delta Okavango menjadi rumah bagi predator-predator seperti singa, macan tutul, hyena, cheetah, dan lain-lain.

Baca juga: Moyang Lumba-lumba Ternyata Predator Masif dan Perenang Gesit

Namun di sisi lain, kawasan tersebut juga merupakan tempat bagi ternak-ternak merumput yang turut menyumbang sekitar 80 persen pendapatan pertanian Botswana.

Dengan kondisi tersebut, ternak pun berpotensi menjadi sasaran empuk bagi para predator.

Konflik manusia-satwa liar adalah tekanan yang meningkat di banyak negara Afrika, tetapi menyingkirkan predator atau mengurangi perburuan mereka dengan menempatkan pagar yang luas di lanskap alam bukanlah jawabannya.

Peneliti dari University of New South Wales pun mencoba menemukan solusi dari permasalahan tersebut, kira-kira bagaimana ternak dapat terlindung dari predator.

Peneliti lantas mencoba trik untuk melindungi ternak dengan cara menggambar mata pada pantat sapi.

Mereka menguji cara tersebut pada 14 kawanan berbeda yang pernah mengalami serangan singa.

Dari 14 kawanan tersebut terbagi antara ternak dengan gambar mata dan tanpa gambar.

Hasilnya, setelah pengamatan selama empat tahun, tidak ada sapi dengan gambar mata yang dihilang dimangsa predator.

Baca juga: Serba-Serbi Hewan: Penyu Buat Sarang Palsu, Sembunyikan Telur dari Predator

Bentuk mata memang telah berevolusi pada banyak spesies yang berfungsi sebagai anti predator. Sebut saja kupu-kupu hingga burung, memiliki tanda tersebut untuk mencegah dimangsa.

Temuan ini pun akhirnya membuat peneliti menduga bahwa mamalia memiliki respon yang melekat terhadap mata.

Para peneliti telah menerjemahkan temuan dan metode mereka ke dalam panduan praktis dalam dua bahasa, Inggris dan Setswana. Harapannya lebih banyak peternak yang menggunakan metode ini untuk pengendalian predator.

Temuan ini dipublikasikan dalam Nature Communication Biology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com