Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemoterapi Pasien Kanker yang Kena Covid-19 Tidak Berisiko Kematian

Kompas.com - 08/08/2020, 12:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Sebuah studi mengatakan bahwa perawatan kemoterapi dan imunoterapi terhadap pasien-pasien kanker yang menderita Covid-19 tidak berisiko kematian.

Studi tersebut juga merekomendasikan riset obat hidroksiklorokuin lebih lanjut, lantaran obat itu nampaknya menguntungkan beberapa pasien.

Hasil temuan studi yang melibatkan 890 pasien penyakit kanker di Inggris, Spanyol, Italia, dan Jerman tersebut, dapat membantu mengidentifikasi siapa yang paling terdampak oleh virus corona.

Tingkat kematian pasien kanker payudara ternyata 50 persen lebih rendah dibanding pasien kanker lainnya.

Baca juga: Penyakit Baru di China Menghantui di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Itu Virus Tick Borne?

Periset di Imperial College London, yang memimpin studi tersebut mengatakan kini mereka ingin mencari tahu penyebabnya.

Studi itu melibatkan 19 rumah sakit berbeda di Eropa, termasuk Rumah Sakit Hammersmith di London.

Mereka juga ingin menyelidiki kenapa pasien kanker dari Inggris dengan Covid-19 yang terlibat dalam studi itu lebih mungkin meninggal dunia jika dibandingkan pasien-pasien kanker di tiga negara lainnya.

Perawatan medis bagi pengidap kanker mungkin aman

Dr David Pinato, dari departemen bedah dan kanker di Imperial College London dan pemimpin studi, mengatakan ia khawatir terhadap hasil studi dan meminta Inggris untuk mengakui tingkat kematian.

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi akses pasien ke perawatan bagi penyakit kanker, dan dalam beberapa kasus, perawatan bagi mereka tertunda atau berhenti sepenuhnya karena alasan yang didukung oleh bukti solid yang sangat sedikit, katanya.

"Kini kita memiliki pemahaman yang lebih baik agar hal ini adil," kata Dr Pinato.

Perawatan seperti kemoterapi dan imunoterapi sepertinya tidak meningkatkan resiko kematian pasien karena Covid-19, ujarnya.

"Ini berarti, dalam banyak kasus, perawatan kanker mungkin aman dilakukan selama pandemi, tergantung pada situasi individiual pasien dan faktor-faktor resiko mereka."

Misteri kanker payudara

Dalam studi, satu dari tiga pasien kanker dengan Covid-19 meninggal dunia antara akhir Februari dan awal April.

Pasien pria, manula berusia di atas 65 tahun, dan pasien dengan kondisi kesehatan lainnya bernasib lebih buruk dari pasien kanker lainnya dengan Covid-19--faktor resiko yang sama bagi masyarakat secara umum.

Namun, perempuan pengidap kanker payudara sepertinya terlindungi, meski tidak sepenuhnya, di empat negara. Tingkat kematian mereka hanya 15 persen.

Di antara 890 pasien yang dipelajari, lebih dari setengahnya adalah pria, rata-rata berusia 68 tahun, dan 330 pasien kanker berada dalam stadium lanjut. Lebih dari 400 pasien memiliki penyakit lainnya:

  • 53 persen pasien mengikuti terapi, di mana 25 persen pasien mengikuti kemoterapi
  • 45 persen tidak mengikuti perawatan apa pun
  • Sekitar 80 persen pasien terjangkit virus dari lingkungan mereka

Baca juga: Epidemi Obesitas di Amerika Serikat bisa Rusak Keefektifan Vaksin Covid-19

Menurut periset, temuan studi mereka dapat dimanfaatkan untuk mengetahui pasien kanker mana saja yang paling rentan dan harus dilindungi dari virus corona.

Mereka juga mengatakan bahwa uji klinis terhadap obat-obatan yang disebut bisa digunakan untuk Covid-19 bagi pasien kanker, seperti hidroksiklorokuin, perlu dilakukan dengan segera.

Obat malaria itu kontroversial setelah dua riset terhadapnya baru-baru ini ditarik. Dua studi tersebut mengatakan hidroksiklorokuin mungkin meningkatkan resiko kematian akibat Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com