Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Sebut Kotoran Burung Laut Bisa Bernilai Jutaan Dollar, Kok Bisa?

Kompas.com - 07/08/2020, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN

 

Seperti penguin di Antartika, memiliki pengaruh signifikan terhadap kadar nitrogen dan fosfor, baik dalam skala lokal maupun global. Itulah mengapa perlunya melindungi habitat burung laut yang mungkin tampak terasing dari kehidupan manusia.

"Contoh terumbu karang hanya untuk sekelompok kecil burung laut," imbuh Plazas-Jiménez.

Sementara itu, sejumlah besar pengendapan unsur hara terjadi di ekosistem Antartika, yang mana penguin memberi kontribusi sebesar setengah dari nitrogen dan fosfor yang disimpan oleh burung laut setiap tahun.

Sayangnya, kata Plazas-Jiménez, 60 persen kontribusi tersebut dihasilkan oleh spesies penguin dengan populasi yang terus menurun.

Baca juga: Mari Belajar Jadi Orangtua yang Lebih Baik dari Burung Laut

"Kontribusi ini akan berkurang di masa depan jika tidak ada aktivitas konservasi yang diambil," jelas Plazas-Jiménez.

Ancaman yang dihadapi burung laut di antaranya adalah perubahan iklim, penangkapan ikan berlebihan, spesies invasif dan tangkapan sampingan yang artinya mereka seringkali terbunuh secara tidak sengaja sebagai akibat dari penangkapan ikan komersial.

"Setidaknya, perubahan iklim mengancam 80 persen jumlah nitrogen dan fosfor yang disimpan oleh burung laut, tetapi hanya 44 persen dari spesies burung laut," kata Plazas-Jiménez pada CNN.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Burung Bantu Ikan Bermigrasi, Kok Bisa?

Ancaman-ancaman ini berpotensi memberi dampak besar pada kontribusi endapan nutrisi burung laut untuk kesejahteraan ekosistem.

Diperkirakan hampir separuh spesies burung laut, populasinya terus menurun. Sepertiga spesies burung laut juga menghadapi ancaman kepunahan, menurut Birdlife International.

Menurut organisasi konservasi tersebut, burung laut adalah salah satu kelompok vertebrata paling terancam di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com