Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Lebanon, Seberapa Besar Energinya Dibandingkan Bom Nuklir?

Kompas.com - 06/08/2020, 13:11 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Daya ledaknya sebanding dengan hasil terendah bom gravitasi nuklir B61 yang diyakini memiliki daya ledak sekitar 300 ton.

Beberapa ahli memperkirakan energi ledakan di Beirut, Lebanon, setara 1-2 kiloton. Energi sebesar ini lebih kuat daripada beberapa nuklir taktis AS yang lebih kecil.

"Perbandingannya seperti itu," kata Hans Kristensen, seorang ahli persenjataan nuklir dari Federasi Ilmuwan Amerika, kepada Insider.

"Gelombang tekanan akan jauh lebih cepat karena pelepasan energi dari reaksi berantai nuklir yang tidak terkendali jauh lebih cepat daripada pelepasan energi dari ledakan kimia," jelasnya lebih lanjut.

Kingston Rief, pakar pelucutan senjata dan pengurangan ancaman di Arms Control Association, mengatakan kepada Insider bahwa meski energi ledakan di Beirut sebanding dengan beberapa senjata nuklir AS, ini sama sekali tidak berarti bahwa ledakan itu akan terasa seperti ledakan varian B61 hasil terendah.

Baca juga: Ledakan Komet Diduga Jadi Penyebab Hancurnya Desa Kuno di Suriah

Dia berargumen bahwa ledakan nuklir akan jauh lebih buruk karena akan mencakup lebih banyak efek termal dan radiasi.

Amonium nitrat yang dicurigai memicu ledakan besar yang menyebabkan kerusakan luas bermil-mil dan menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan sebanyak 5.000 orang terluka disita dari sebuah kapal kargo beberapa tahun lalu, menurut pejabat Lebanon.

Zatnya, pupuk umum, adalah bahan yang sangat mudah meledak dan telah terlibat dalam sejumlah ledakan dahsyat.

Misalnya, ledakan besar-besaran tahun 2015 di Tianjin, China, yang menewaskan lebih dari 160 orang, termasuk 99 petugas pemadam kebakaran, dan merusak lebih dari 300 bangunan sebagian disebabkan oleh 800 ton amonium nitrat, dan ledakan di Kota Texas tahun 1947 yang menewaskan lebih dari 500 orang melibatkan ledakan 2.300 ton zat.

Kehancuran di Beirut telah menyebabkan lebih dari 300.000 orang kehilangan tempat tinggal pada saat negara sedang berjuang baik secara finansial maupun politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com