Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkuak Kematian Ratusan Gajah Afrika di Botswana, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 03/08/2020, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber ABC

Racun alami mungkin penyebabnya

Seperti diketahui, populasi gajah Afrika terus menurun akibat perburuan liar yang marak di wilayah ini.

Akan tetapi, Botswana merupakan rumah bagi hampir sepertiga gajah di benua ini, mengalami peningkatan dari 80.000 menjadi 130.000 individu pada akhir 1990-an.

Bahkan, melalui survei udara pada 2013 ada lebih dari 156.000 gajah di taman nasional ini.

Perburuan liar telah dikesampingkan sebagai penyebab kematian ratusan gajah ini, sebab, bangkai gading tampak masih utuh.

Baca juga: Unik, Tenyata Seekor Gajah Bisa Melahap 150 Kg Pakan dalam Sehari, Kok Bisa?

Pejabat direktur Departemen Satwa Liar dan Taman Nasional Botswana, Cyril Taolo mengungkapkan sangat tidak mungkin adanya penyakit menular yang menyebabkan kematian 281 gajah.

Taolo mengatakan investigasi berfokus pada racun yang diproduksi secara alami dari bakteri, yang kemungkinkan bersumber pada air.

Kementerian Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Konservasi dan Pariwisata mengatakan dalam sebuah pernyataan, pada 3 Juli lalu mengungkapkan telah mengidentifikasi sampel dari gajah yang mati.

Terdapat tiga laboratorium di Zimbabwe, Afrika Selatan dan Kanada yang telah melakukan identifikasi dan memproses sampel yang diambil dari gajah yang mati.

Baca juga: Gajah dan Badak Terancam Punah, Inilah Peran Mereka bagi Bumi

"Sejauh ini (sampel) 275 bangkai (gajah) telah diverifikasi dari 365 sampel yang dilaporkan," kata petugas veteriner utama Departemen Satwa Liar dan Taman Nasional, Mmadi Reuben, Jumat (31/7/2020) lalu.

Tim telah mengumpulkan sejumlah sampel biologis dari bangkai segar dan juga beberapa sampel lingkungan di mana gajah-gajah ini temukan mati.

Sampel telah dikirim ke laboratorium yang berbeda untuk dianalisis lebih lanjut.

Tim juga terus memantau pemulihan situasi, memulihkan gading gajah Afrika yang mati dan membuangnya dengan aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com