Batu Tanduk Rusa Ginjal Bikin Kencing Berdarah, Kenali Faktor Risikonya

KOMPAS.com - Penyakit batu ginjal dalam ukuran yang lebih besar bisa menjadi batu tanduk rusa ginjal (satghorn stone), dan menyebabkan berbagai gejala atau keluhan penyakit.

Di antaranya seperti nyeri pinggang, kencing berdarah, kencing keruh berpasir, kencing keluar batu kecil, demam dan nyeri saat berkemih.

Dokter spesialis urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)- RS Cipto Mengunkusumo, Dr Ponco Birowo SpU(K) PhD, mengatakan bahwa batu ginjal memang sering kali tidak disadari oleh masyarakat ketika kecil.

Padahal, penyakit batu ginjal yang membesar bisa menyebabkan gejala-gejala yang berulang kali dan semakin lama semakin sakit hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Nyeri Pinggang hingga Kencing Darah, Kenali Gejala Batu Tanduk Rusa Ginjal

"Keluhan yang sering terjadi itu biasanya batunya kecil, jadi merasa kayak sakit pinggang. terus mereka kerokan sembuh sesaat dan itu dianggap biasa saja," kata Ponco dalam diskusi daring bertajuk Teknik operasi untuk Menghancurkan Batu Tanduk Rusa Ginjal tanpa Radiasi, Rabu (29/7/2020).

"Malah adanya yang tanpa gejala pas batunya masih kecil, nggak dirasa, tahunya batunya udah tumbuh dan membesar, dan datang (periksa) ke dokter itu batunya udah besar jadi batu tanduk rusa," imbuhnya.

Namun, Ponco juga menegaskan bahwa penyakit batu tanduk rusa ginjal ini masih bisa dihindari dengan mengetahui faktor risiko tubuh masing-masing terhadap penyakit ini.

Batu tanduk rusa ginjal sangat rentan dialami pasien yang memiliki beberapa faktor risiko sebagai berikut.

- Riwayat keturunan saluran kemih

- Asam urat

- Infeksi saluran kemih

- Ginjal tunggal

- Obesitas

- Pekerjaan yang banyak duduk atau kurang bergerak

- Sindrom metabolik