Muncul pertanyaan, apa yang terjadi jika Bumi memiliki lebih sedikit karbon dioksida?
"Meskipun masih ada perdebatan tentang pemicu spesifik dari glasiasi lintang rendah dari geologis Bumi di masa lalu, ada pemahaman umum bahwa glasiasi dimulai ketika perubahan fluks radiasi atau fluks CO2 melebihi ambang kritis," jelas Arnscheidt dan Ahli geofisika MIT Daniel Rothman.
Keduanya menjelaskan makalah yang telah dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science of the United States of America (PNAS).
Sementara itu, peneliti telah menemukan gagasan pemikiran baru tentang prekursor Snowball Earth.
Baca juga: Bumi Makin Panas, Ini Prediksi PBB Suhu Global 5 Tahun Mendatang
Dalam pemodelan baru ini, para peneliti mensimulasikan sistem dinamis Bumi dalam skenario glasiasi, terutama interaksi umpan balik ice-albedo dan siklus karbonat-silikat.
Pada contoh umpan balik positif menunjukkan saat Bumi semakin dingin dan mendekati Snowball Earth, lapisan es dan salju yang beku akhirnya memantulkan lebih banyak sinar matahari dari planet ini. Akibatnya, mempercepat proses pendinginan.
Namun, saat Bumi menjadi lebih dingin, siklus karbonat-silikat dapat terganggu. Dengan batuan-batuan Bumi yang tersegel di bawah es, mereka kurang mampu menyerap karbon atmosfer, sehingga menempel di udara yang memerangkap panas.
Itu sebabnya, pada jarak Bumi dari Matahari, secara teori planet kita tidak akan terjebak dalam keadaan Snowball Earth yang permanen, meskipun umpan balik ice-albedo abadi.
Baca juga: Perigee Titik Terdekat Bulan terhadap Bumi, Samakah dengan Supermoon?
Melalui faktor-faktor tersebut, para peneliti memeriksa apakah pemberian induksi dapat menginduksi peristiwa Snowball Earth.
Dalam simulasi, Arnscheidt dan Rothman menemukan jika radiasi matahari turun cukup cepat dalam waktu yang cukup lama, dengan sendirinya cukup untuk melepaskan Snowball Earth.
Para peneliti memperkirakan kurang lebih hanya diperlukan penurunan 2 persen sinar matahari yang mencapai permukaan selama 10.000 tahun.
Simulasi ini, kata Arnscheidt, mengajarkan manusia agar selalu waspada terhadap kecepatan kita dalam memodifikasi iklim Bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.