Secara umum, penyimpangan seksual seperti ini lebih banyak dialami oleh pria dibanding wanita.
Alvina mengatakan, fetishism belum tentu gangguan jiwa sepanjang tidak menimbulkan distres dan tidang menimbulkan gangguan fungsi.
Untuk memenuhi kriteria gangguan jiwa, seseorang dengan fetishism harus mengalami distres yang bermakna dan gangguan fungsi seperti merasa terganggu atau menderita dengan kondinsinya.
"Saat menjadi gangguan, diagnosisnya menjadi gangguan fetihistik," kata Alvina.
Baca juga: Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Kesehatan Seksual dan Reproduksi
Seseorang yang memiliki gangguan fetihisthik menunjukkan menunjukkan gejala utama yang sangat tampak.
"Seseorang harus memiliki fantasi, dorongan atau perilaku seksual yang intens dan berulang yang melibatkan objek yang tidak hidup atau bagian dari tubuh manusia nongenital," ungkapnya.
Fantasi, dorongan, atau perilaku seksual ini berlangsung sekurangnya 6 bulan dan menyebabkan distres atau gangguan fungsi sosial, pekerjaan, dan personal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.