Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Kehidupan Kuno di Mars, Ini Misi Robot Penjelajah NASA

Kompas.com - 30/07/2020, 19:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

"Bisa dikatakan ini adalah misi pertama NASA yang melakukan itu setelah Viking," kata Williford, yang juga merupakan deputi ilmuwan proyek untuk misi ini dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California.

Williford mengatakan Viking mencari tanda kehidupan yang mungkin masih ada di Mars saat ini. Sedangkan pendekatan NASA yang terbaru yakni mengeksplorasi lingkungan kuno.

"Sebab, data yang kami punya menunjukkan bahwa menurut sejarah awal planet itu, Mars bisa menyokong kehidupan selama beberapa miliar tahun pertamanya," jelas Williford.

Eksplorasi kehidupan kuno di Kawah Jezero

Robot Perseverance akan menuju Kawah Jezero, tempat tanda-tanda keberadaan air di masa lalu yang lebih jelas, jika dilihat dari orbit, dibandingkan di Kawah Gale.

Robot ini akan mengebor batuan Mars, mengekstraksi inti batuan yang selanjutnya diletakkan pada wadah dan disegel, lalu ditinggalkan di permukaan.

Baca juga: Uni Emirat Arab Semangat Luncurkan Misi Hope ke Mars, Apa Tujuannya?

Sampel akan diambil oleh robot penjelajah lain, yang dikirim kemudian hari, selanjutnya diluncurkan ke orbot Mars dan dikirim ke Bumi untuk dianalisis.

Proyek ini adalah bagian dari program kolaborasi dengan badan antariksa Eropa (ESA), yang disebut dengan Mars Sample Return.

Robot penjelajah ini juga akan melakukan banyak penelitian di permukaan planet Mars.

Untuk diketahui, Kawah Jazero memiliki salah satu contoh delta terbaik di Mars. Delta adalah struktur berlapis yang terbentuk ketika sungai memasuki perairan terbuka dan mengendapkan batu, pasir, serta kemungkinan karbon organik.

"Ada saluran sungai yang mengalir dari barat, menembus tepi kawah, dan kemudian tepat di dalam kawah, di mulut sungai, ada kipas delta cantik yang terekspos. Rencana kami adalah mendarat tepat di depan delta dan mulai menjelajah," kata Williford.

Delta itu mengandung butiran pasir yang berasal dari batuan di hulu, termasuk daerah aliran sungai di barat laut.

"Semen di antara butiran-butiran ini sangat menarik. Ia merekam riwayat air yang berinteraksi dengan pasir pada saat pembentukan delta di danau," kata Williford.

Williforf menduga ini bisa menjadi habitat bagi organisme yang hidup di antara butiran-butiran pasir. Potongan bahan organik dari organisme apapun di hulu bisa terbawa ke sini.

Sebuah survei di Kawah Jezero oleh Dr Briony Horgan dari Purdue University, Dr Melissa Rice dari Western Washington University (keduanya juga ilmuwan dalam misi ini), dan kawan-kawan, mengungkap endapan mineral karbonat di tepi barat pantai kuno itu.

Karbonat terestrial dapat menyimpan bukti kehidupan di dalam kristal mereka. Salah satu jenis struktur yang kadang-kadang bertahan adalah stromatolit.

Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa ESA Terbang di Atas Kawah Es Mars, Ini Penampakannya

Stromatolit terbentuk ketika banyak lapisan bakteri dan sedimen terbentuk dari waktu ke waktu menjadi struktur yang lebih besar, kadang-kadang dengan bentuk kubah. Di Bumi, mereka terbentuk di sepanjang garis pantai kuno, tempat sinar matahari dan air berlimpah.

Miliaran tahun yang lalu, pantai Jezero adalah tempat stromatolit dapat terbentuk dan telah terawetkan.

Perseverance akan memeriksa endapan karbonat dengan instrumen sainsnya, untuk melihat apakah stromatolit pernah terbentuk di sana.

Kendati demikian, tidak mudah untuk membuka rahasia planet merah ini. Jika pada akhir misi, tanda-tanda kehidupan kuno di Mars tidak ditemukan, pencarian belum berakhir. Sebab, fokus peneliti akan beralih pada inti batuan yang akan dikirim ke Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com