Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Cara Virus Corona Bikin Penderita Covid-19 Tak Bisa Mencium Bau

Kompas.com - 29/07/2020, 16:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu gejala paling umum dari Covid-19 adalah hilangnya kemampuan untuk mencium bau. Bagaimana hal ini terjadi membuat bingung para peneliti, setidaknya hingga baru-baru ini.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances mengungkap bahwa infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa merusak sel-sel penting yang mendukung kinerja sel saraf penyampai bau ke otak.

Dilansir dari Gizmodo, Selasa (28/7/2020); tim peneliti mempelajari sel-sel yang berada di rongga hidung kita, termasuk bagian atas hidung yang berisi saraf penciuman.

Saraf penciuman ini adalah sekumpulan fiber saraf yang pertama kali menerima informasi bau dari dunia luar, lewat reseptor yang bereaksi terhadap berbagai senyawa kimia, dan mengirimkannya ke otak untuk diproses.

Baca juga: Sulit Mencium Bau karena Covid-19, Terapi Ini Bisa Membantu Pemulihan

Para peneliti lantas menemukan bahwa jaringan saraf penciuman memiliki sel-sel yang mengekspresikan protein kunci bagi virus corona, yakni ACE2 dan TMPRSS2, yang reseptornya bisa dibajak virus.

Namun, ini rupanya bukan satu-satunya jalan bagi virus corona untuk menyerang indera penciuman kita.

Dalam eksperimen lain, tim peneliti mendapati bahwa virus tidak menyerang sel-sel yang mengekspresikan ACE2, melainkan sel-sel pendukungnya.

Pertama adalah sel sustentakuler yang mendukung secara fisik dan memberi energi bagi saraf penciuman. Kedua adalah sel basal, sel punca yang bertugas menggantikan sel-sel rusak di area tersebut.

Baca juga: Mayoritas Pasien Covid-19 yang Sulit Mencium Bau, Sembuh dalam Sebulan

Sandeep Robert Datta, penulis studi senior yang juga pakar neurobiologi di Harvard Medical School, mengatakan, temuan kami mengindikasikan bahwa virus corona baru mengubah indera penciuman pada pasien bukan dengan secara langsung mengganggu neuron, tetapi dengan menganggu fungsi sel-sel pendukung.

Kabar baiknya, menurut para peneliti, gangguan tidak langsung pada kemampuan mencium yang diakibatkan oleh Covid-19 ini kemungkinan besar tidak bersifat permanen.

Temuan ini juga memperkuat bukti-bukti lain yang menyebutkan bahwa virus corona jarang sekali menyerang otak secara langsung.

Meski demikian, tim peneliti tidak ingin serta merta menyatakan bahwa virus corona tidak bisa merusak saraf penciuman secara permanen.

Baca juga: Ini Penyebab Pasien Covid-19 Kehilangan Kemampuan Mencium Bau

Pasalnya, ada beberapa laporan di mana pasien tetap tidak bisa mencium meski mereka telah lama sembuh dari Covid-19.

Datta mengatakan, anosmia (hilangnya kemampuan mencium bau) terdengar seperti fenomena yang aneh, tetapi ini bisa jadi sangat menghancurkan bagi sebagian kecil orang-orang yang mengalaminya secara permanen.

"(Anosmia) bisa menyebabkan konsekuensi psikologis serius dan menjadi masalah kesehatan publik serius bila ada semakin banyak populasi yang mengalami kehilangan indera penciuman permanen," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com