Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini, Puncak Hujan Meteor Delta Aquariid di Langit Indonesia

Kompas.com - 28/07/2020, 18:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dini hari tadi fenomena langit hujan meteor Delta Aquariid berada pada puncaknya dan masih berlangsung hingga nanti malam.

Sehingga bagi Anda yang terjaga dini hari nanti, masih bisa menyaksikannya jika keadaan cuaca dan langit di tempat tinggal Anda mendukung.

Dijelaskan oleh Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging, hujan meteor sebenarnya bisa terjadi sepanjang tahunnya.

Hujan meteor bisa terjadi karena dalam revolusi mengitari Matahari, Bumi senantiasa melewati wilayah yang tidak sepenuhnya hampa.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Apa yang Menyebabkan Fenomena Hujan Meteor?

Penampakan itu terjadi, ketika melewati daerah yang terkontaminasi oleh debu komet, asteroid, atau debu-debuh kosmis lainnya.

Hujan meteor Delta Aquariid

Hujan meteor Deltan Aquariid periode tahun 2020 mulai aktif sejak 12 Juli dan berakhir 23 Agustus mendatang.

Hanya saja, puncak terjadinya hujan meteor Delta Aquariid ini adalah pada tanggal 28 dan 29 Juli 2020.

Emanuel menjelaskan, penamaan hujan meteor Delta Aquariid, dikarenakan arah terjadinya hujan meteor itu berasal dari wilayah bintang atau rasi sebagai petunjuk arah mengamati hujan meteornya.

"Jadi kalau disebut Delta Aquariid, itu karena dapat diamati dari arah Delta Aquariid," kata Emanuel kepada Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Adapun, yang dimaksudkan dengan arah Delta Aquariid adalah pada saat mengamatinya, seolah-olah hujan meteor itu berasal dari bintang yang terang di rasi Aquarius, yang disebut sebagai bintang Delta Aquari.

Oleh sebab itulah, kata Emanuel, fenomena hujan meteor yang terjadi disebut sebagai hujan meteor Delta Aquariid.

Hujan meteor Delta Aquariid ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, dan tidak membutuhkan bantuan dari alat optik alias bisa dilihat langsung dengan mata telanjang.

Baca juga: Jepang Segera Uji Coba Hujan Meteor Buatannya di Angkasa

"(Mengamati) hujan meteor tidak perlu teleskop, yang penting langitnya bersih dari polusi cahaya," jelasnya.

Menurut Emanuel, hujan meteor Delta Aquariid ini cenderung lebih kecil daripada hujan meteor Perseid yang akan terjadi di Bulan Agustus nanti.

Diperkirakan meskipun pada puncak fenomenanya, intensitas hujan meteor yang bisa terjadi adalah sekitar 10 meteor per jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com