Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid Raksasa Melaju Dekat Bumi, Ini Cara Lihatnya dari Indonesia

Kompas.com - 24/07/2020, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Asteroid 2020 ND sedang melaju mendekati Bumi dengan jarak tempuh 48.000 kilometer per jam.

Pada tanggal 24 Juli ini, jaraknya akan sangat dekat dengan Bumi, yakni 5.086.328 kilometer.

Meski berjarak dekat, asteroid raksasa yang memiliki panjang sekitar 160-200 meter dengan diameter 120-160 meter itu sangat jauh dengan rumah kita.

Menurut Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) Rhorom Proyatikanto, jarak tersebut sekitar 15 kali jarak Bumi dengan Bulan.

Bisakah asteroid ini dilihat dari Indonesia?

Baca juga: Asteroid Raksasa Melintasi Bumi Malam Ini, Tergolong Potensi Berbahaya

Kepada Kompas.com, Rhorom mengatakan bahwa kita yang berada di Indonesia dapat melihat asteroid ini setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit esok hari.

Dilihat dari posisinya, asteroid 2020 ND memiliki deklinasi -40 derajat. Artinya, asteroid tersebut kira-kira berada di atas 40 derajat lintang selatan.

"Posisinya agak selatan, dekat dengan rasi sagitarius," kata Rhorom.

Namun karena cahayanya sangat redup, kita tidak dapat melihatnya secara langsung.

"Untuk mengamatinya, harus dengan alat bantu teleskop yang paling enggak ukurannya 20 sentimeter. Karena memang asteroid tersebut redup," imbuh dia.

Rhorom pun menambahkan, fenomena ini tidak bisa dilihat dengan bantuan kamera DSLR.

"Kamera DSLR juga kurang (dapat menangkap asteroid) karena kebutuhan cermin atau lensanya 20 sentimeter, sementara pada kamera DSLR ukuran normal lensa kamera hanya sekitar 10 sentimeter atau di bawahnya," terangnya.

Nah, bagi Anda yang memiliki teleskop di rumah dan ingin melihatnya, Rhorom mengatakan asteroid yang tampak akan seperti titik putih kecil yang sangat redup di antara bintang-bintang yang lebih terang.

"Akan tetapi kalau kita bandingkan potret malam ini dengan kemarin malam dan besok malam, kita akan tahu asteroid bergerak di antara bintang-bintang. Terlihat perpindahannya," ucap dia.

Baca juga: Hujan Asteroid Hantam Bumi dan Bulan 800 Juta Tahun Lalu, Ini Buktinya

Dalam artikel sebelumnya, dikatakan bahwa asteroid 2020 ND berpotensi berbahaya atau potentially hazardous asteroid (PHA).

Dikatakan Rhorom, suatu asteroid dikatakan sebagai potentially hazardous asteroid (PHA), salah satu syaratnya adalah memiliki magnitudo mutlak kurang dari 22 atau perkiraan diameternya lebih besar dari 140 meter.

Berdasarkan syarat tersebut dan perkiraan ukuran asteroid 2020 ND yang didapat para ilmuwan, maka benda langit itu dikategorikan PHA.

Selain itu, Rhorom juga mengatakan bahwa ini tergolong asteroid apollo yang memiliki periode orbit yang lebih dari satu tahun dan dapat memotong orbit Bumi.

"Karena ada potensi memotong orbit Bumi dan ukurannya besar (disebut PHA)," ujar Rhorom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com