Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2020, 20:03 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Dari mana datangnya mimpi? - Winifred, 4 tahun, Selby, Victoria, Australia.

Katakanlah kamu sedang belajar cara mengendarai sepeda atau otoped. Kamu mungkin bermimpi tentang berkendara.

Dalam mimpi, mungkin kamu mencoba berbagai cara untuk mengendarai, mendapatkan keseimbangan yang tepat dan tidak jatuh. Seakan-akan kamu sedang berlatih saat tidur.

Kemudian ketika kamu bangun, kamu bahkan mungkin mendapat cara agar bisa menjadi lebih baik dalam naik sepeda.

Tapi bagaimana dengan mimpi yang aneh? Nah, mungkin saja otak kita sedang mencoba memahami beberapa pemikiran aneh yang datang kepada kita ketika tidur.

Mungkin mimpi buruk adalah otak yang mencoba memutar ulang pengalaman menakutkan dalam upaya untuk memahaminya.

Para peneliti telah menunjukkan bahwa beberapa orang mungkin dapat membuat mimpi buruk menjadi kurang menakutkan, jika mereka membayangkan dan menuliskan akhir yang berbeda untuk mimpi buruk mereka dan “melatih” skenario itu sebelum tidur.

Beberapa orang menduga mimpi mungkin berguna untuk membuat pikiran tetap sibuk dan terhibur, sehingga memungkinkan tubuh untuk beristirahat.

Kenyataannya, tidak ada yang benar-benar tahu pasti dari mana mimpi itu berasal. Mungkin jawabannya akan datang kepada kita dalam mimpi.

Shane Rogers

Lecturer in Psychology, Edith Cowan University

Halo, apakah kamu punya pertanyaan untuk para pakar? Sampaikan pertanyaanmu ke curiouskids@theconversation.edu.au Tuliskan nama, umur, dan kota tempat tinggalmu. Kami akan berupaya sebaik mungkin untuk dapat menjawab pertanyaanmu.

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Curious Kids: dari mana datangnya mimpi?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com