Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Skoliosis Harus Tidur di Alas Keras Seperti Lantai, Kenapa?

Kompas.com - 19/07/2020, 10:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dokter menyarankan, penderita skoliosis untuk tidur di alas yang keras dan bukan di kasus empuk.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi RS Pondok Indah, dr Muki Partono SpOT.

"Kalau skoliosis, tidurlah di alas yang keras. Dan bila perlu telentang," kata Muki dalam diskusi daring Solusi Nyeri Pinggang, Kamis (16/7/2020).

Untuk diketahui, skoliosis adalah suatu konsisi di mana tulang belakang melengkung ke arah samping seperti dilansir dari Hello Sehat.

Tulang punggung yang normal seharusnya melengkung di bagian atas bahu dan di bagian bawah punggung.

Baca juga: Hati-Hati, Perempuan lebih Rentan Skoliosis

Namun, jika tulang belakang Anda melengkung ke arah samping, atau membentuk huruf S atau C, itu bisa jadi Anda menderita skoliosis.

Skoliosis ini tidak hanya mengubah bentuk tulang belakang, tetapi juga bentuk cakram dan bantalan pada tulang, serta bisa memicu gangguan pada syaraf di sekitarnya.

Nah, tidur dengan alas keras dan tidur terentang sangat baik dilakukan oleh Anda yang menderita skoliosis.

Sebab, ini akan memaksa tulang belakang Anda yang bengkok tersebut untuk lurus atau normal seperti sebelumnya.

"Bila perlu tidur di lantai aja, beralaskan tikar," ujarnya.

Istirahat dan tiduran secara terentang juga dianjurkan bagi Anda yang memiliki rasa sakit di tulang belakang (low back pain).

Kenapa tidak boleh tidur di kasur empuk?

Anda yang memiliki skoliosis tidak dianjurkan untuk tidur di alas kasur yang empuk. 

Saat tidur di kasur empuk, justru akan membuat beban tulang belakang Anda bertambah berat dan tulang belakang tidak istirahat.

Memperbaiki tulang dengan cara lain

Adapun selain tidur di alas yang keras dan terentang, Muki memberikan saran lain sebagai upaya yang bisa Anda lakukan.

Salah satunya dengan berenang setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu.

Jika Anda memiliki sarana atau fasilitas yang cukup bisa melakukan olahraga seperti posisi kelelawar ataupun melakukan latihan tulang belakang dengan mengangkat beban dalam posisi kaki di atas kepala di bawah.

Hal itu akan membuat otot-otot tubuh menjadi lebih rileks, sehingga tulang belakang bisa jadi lebih terasa nyaman.

Muki juga mengingatkan agar penderita skoliosis rutin mengecek kondisi sudut bengkok tulang belakang enam bulan atau satu tahun sekali.

Baca juga: Bahu Tinggi Sebelah? Hati-hati, Anda Sudah Terkena Skoliosis

Jika, anjuran treatmen sederhana seperti yang disebutkan sebelumnya belum mampu menghilangkan rasa sakit tersebut, segera konsultasikan dengan dokter.

"Sebaiknya periksakan ke dokter," tegasnya.

Dikhawatirkan jika kondisi tersebut terus berlangsung tanpa terapi yang tepat, akan menimbulkan gangguan pada saraf yang bisa berdampak pada kondisi rasa sakit di bagian tubuh lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com