Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti Kelangsungan Hidup Spesies, Ilmuwan Hitung Sperma Lobster dengan Ini

Kompas.com - 18/07/2020, 13:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Ilmuwan di University of New Hampshire telah mengidentifikasi cara yang lebih cepat untuk menghitung sperma pada lobster.

Metode ini diklaim dapat membantu mereka melihat hewan apapun dalam memahami perkawinan, aspek kunci dari kelangsungan hidup spesies.

Seperti dilansir dari Phys, Sabtu (18/7/2020), profesor emeritus biologi kelautan, Win Watson mengatakan dulu para ilmuwan harus menggunakan metode yang sangat membosankan serta mahal untuk menghitungnya.

"Sekarang setelah teknologi DNA menjadi begitu mudah diakses dan terjangkau, kami memutuskan untuk mencobanya dan itu bekerja dengan baik," ungkap Watson.

Baca juga: Soal Benih Lobster, Ahli Paparkan Dampak dan Peraturan Penangkapannya

Dampak perubahan iklim pada reproduksi lobster

Teknik penghitungan sperma hewan in telah dijelaskan dalam studi yang telah dipublikasikan baru-baru ini dalam Journal Crustacean Biology.

Para peneliti menjelaskan bagaimana mereka ingin lebih memahami dampak perubahan iklim dapat mengubah reproduksi lobster.

Dampak tersebut disebut dapat memengaruhi jumlah sperma yang bisa dihasilkan oleh lobster jantan.

Lobster sebelum dilepaskan ke laut di Kawasan Konservasi Tambling, Lampung, Kamis (23/1/2020). Petugas Bakamla mengamankan sekitaran 30 ekor lobster yang terjebak jaring nelayan saat melakukan patroli laut sekitar daerah Batu Tiang, Kawasan Way Haru, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Lobster sebelum dilepaskan ke laut di Kawasan Konservasi Tambling, Lampung, Kamis (23/1/2020). Petugas Bakamla mengamankan sekitaran 30 ekor lobster yang terjebak jaring nelayan saat melakukan patroli laut sekitar daerah Batu Tiang, Kawasan Way Haru, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Alasan Lobster Berubah Jadi Merah saat Dimasak

Kendati demikian, tantangan yang mereka temui yakni menghitung jumlah sperma yang terkandung dalam spermarofor lobster, yakni paket sperma yang ditransfer oleh lobster jantan ke betina selama kawin.

Peneliti menyebut setiap spermatofor mengandung sekitar dua juta sel sperma, sehingga jika dihitung di bawah mikroskop terlalu memakan waktu, terutama saat sampel yang diamati cukup banyak.

Metode DNA baru yang dikembangkan para peneliti memungkinkan mereka untuk menentukan apakah lobster jantan mengalami penurunan jumlah sperma, ketika mereka kawin berturut-turut, yang menyebabkan keterbatasan sperma dalam populasi.

"Bayangkan jika butuh satu minggu untuk menghasilkan spermatofor lobster yang lengkap, maka berarti lobster jantan mungkin hanya dapat kawin seminggu sekali," kata Watson.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com