Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Musim Kemarau, Kenapa Masih Banyak Hujan Lebat sampai Banjir?

Kompas.com - 17/07/2020, 08:15 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia diindikasikan mulai memasuki musim kemarau sejak Mei 2020.

Namun, hingga dasarian II atau 10 hari kedua pada Juli ini, masih ada daerah yang justru mengalami banjir bandang akibat intensitas hujan lebat yang terjadi.

Lantas, timbul pertanyaan, mengapa sudah musim kemarau tetapi masih banyak terjadi hujan lebat sampai menyebabkan banjir?

Menjawab perihal tersebut, Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra angkat bicara.

Baca juga: BMKG: Musim Kemarau 2020 di Indonesia Cenderung Basah, Ini Faktor Pemicunya

Agie menjelaskan, seperti diketahui, beberapa wilayah di Indonesia sudah terindikasi mulai mengalami kekeringan pada periode musim kemarau 2020 kali ini, tetapi sebagian lainnya justru masih bisa mengalami curah hujan dengan intensitas yang bervariasi.

"Seperti yang diindikasikan dengan daerah yang mengalami periode hari tanpa hujan yang cukup panjang," kata Agie kepada Kompas.com, Kamis (16/7/2020).

Secara klimatiknya, kata dia, ada daerah-daerah yang memiliki karakter monsunal yang sekarang berhadapan dengan periode kemarau, di antaranya wilayah di Jawa dan Nusa Tenggara yang sudah mengalami periode kering.

Peta ini menunjukkan data Prediksi Curah Hujan Harian oleh BMKG. Menunjukkan kondisi cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia.DOC/BMKG Peta ini menunjukkan data Prediksi Curah Hujan Harian oleh BMKG. Menunjukkan kondisi cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca juga: Akhir Pekan, Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Wilayah Ini

Sementara itu, kondisi hujan yang dialami beberapa hari terakhir di Pulau Jawa atau Jakarta misalnya, hanyalah bersifat periodik.

Sifat periodik yang dimaksudkan karena adanya aktivitas gelombang tropis yang memicu hujan dengan periode satu minggu.

Berdasarkan pantauan satelit Himawari 8 WE hingga tanggal 16 Juli 2020, wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara menunjukkan penampakan mengalami kering.

Sedangkan wilayah Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian barat, dan Sulawesi memang terdapat banyak awan hujan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com