Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Risiko Kesehatan, Kapan Sebaiknya Sterilisasi Anjing Dilakukan?

Kompas.com - 16/07/2020, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

Ukuran tubuh dan jenis kelamin anjing

Selanjutnya para peneliti menemukan kerentanan terhadap gangguan sendi terkait ukuran tubuh.

"Ras anjing yang lebih kecil tidak memiliki masalah ini, sementara sebagian besar breed yang berukuran lebih besar cenderung memiliki gangguan sendi," kata rekan penulis Lynette Hart, profesor di Sekolah Kedokteran Hewan UC Davis.

Namun, salah satu pengecualian yang mengejutkan adalah di antara dua ras anjing raksasa, yakni anjing Denmark dan Wolfhound besar Irlandia.

Kedua jenis anjing ini tidak menunjukkan peningkatan risiko gangguan sendi ketika dikebiri pada usia berapa pun.

Baca juga: Seberapa Jauh Anjing Bisa Mencium dan Mendengar?

Pada anjing kecil, peneliti juga menemukan terjadinya kanker cenderung lebih rendah. Namun, pada ras anjing Boston terrier dan Shih tzu, ada peningkatan potensi kanker yang signifikan dengan pengebirian.

Temuan penting lainnya, ternyata jenis kelamin anjing terkadang membuat perbedaan dalam risiko kesehatan ketika dikebiri.

Anjing Boston terrier betina yang disterilkan pada usia standar enam bulan, tidak memiliki risiko peningkatan gangguan sendi atau kanker.

Baca juga: Terancam Bahaya, Studi Jelaskan Insting Anjing Selamatkan Tuannya

Akan tetapi, pada anjing Boston terrier jantan yang dikebiri sebelum usia setahun memiliki risiko yang lebih tinggi.

Studi sebelumnya juga menemukan bahwa mensterilkan atau memandulkan anjing golden retriever betina pada usia berapa pun meningkatkan risiko satu atau lebih kanker dari 5 persen menjadi hingga 15 persen.

Melalui studi ini, para ahli menyarankan agar pemilik anjing dapat mempertimbangkan sterilisasi atau pengebirian pada hewan peliharaannya dengan mengkonsultasikannya dengan dokter hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com