Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Hari Ini: M 5,1 Guncang Jawa Tengah dan Yogyakarta

Kompas.com - 13/07/2020, 06:48 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Senin (13/7/2020) pukul 02.50.29 WIB, wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,1.

Episenter terletak pada koordinat 8,73 LS dan 109,88 BT, atau tepatnya di Samudra Hindia Selatan Jawa pada jarak 101 km arah Selatan Kulonprogo pada kedalaman 46 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktifitas subduksi Lempang Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca juga: Gempa Rangkasbitung, Kenapa Guncangannya Terasa Kuat di Jakarta?

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas gempa akibat tumbukan lempeng di zona megathrust.

Guncangan gempa ini dirasakan di Pacitan, Purworejo, Yogyakarta, dan Wonogiri. Meskipun Shakemap BMKG menunjukkan guncangan terjadi dalam wilayah luas dari Pangandaran hingga Pacitan.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 03.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG mengatakan bahwa gempa ini sangat menarik.

Pasalnya, pusat gempa bersebelahan sangat dekat dengan pusat gempa berkekuatan M 8,1 yang menimbulkan kerusakan di Pulau Jawa pada 23 Juli 1943.

Saat itu, beberapa kota mengalami kerusakan seperti Cilacap, Tegal, Purwokerto, Kebumen, Purworejo, Bantul, dan Pacitan.

"Ahli geologi Belanda Van Bemmelen pada 1949 mengungkap bahwa korban meninggal akibat Gempa Jawa 23 Juli 1943 ini lebih dari 213 orang, sedangkan korban luka mencapai 2.096 orang, dan 15.275 rumah rusak di Jawa Tengah dan Yogyakarta," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Gempa Rangkasbitung Terasa hingga Jakarta, Kenapa Rasanya Bergoyang Naik Turun?

Dalam 3 pekan terakhir wilayah Selatan Pulau Jawa memang terjadi peningkatan aktivitas gempa, seperti:

  1. Gempa Selatan Pacitan M 5,0 pada 22 Juni 2020
  2. Gempa Selatan Blitar M 5,3 pada 5 Juli 2020
  3. Gempa Lebak M 5,1 pada 7 Juli 2020
  4. Gempa Selatan Garut M 5,0 pada 7 Juli 2020
  5. Gempa Selatan Selat Sunda M 5,2 pada 7 Juli 2020
  6. Gempa S0elatan Sukabumi M 4,8 pada 10 Juli 2020
  7. Gempa Selatan Kulonprogo M 5,1 terjadi hari ini pada 13 Juli 2020.

Daryono mengatakan, meningkatnya aktivitas kegempaan di Selatan Jawa akhir-akhir ini tidak perlu membuat masyarakat khawatir berlebihan.

"Namun kita harus waspada dengan meningkatkan kesiapsiagaan baik para pemangku kepentingan bidang kebencanaan dan masyarakat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com