Ia menegaskan seharusnya hal itu tidak menjadi permasalahan lagi. Sebab, energi terbarukan dapat menawarkan pekerjaan tiga kali lebih banyak daripada industri bahan bakar fosil.
Baca juga: NASA Bersiap Uji Coba Bahan Bakar Roket Ramah Lingkungan
Oleh sebab itu, Guterres mengajak seluruh negara berkomitmen untuk tidak ada batu bara baru dan mengakhiri semua pembiayaan ekstrenal batubara di negara berkembang.
"Batubara tidak memiliki tempat dalam rencana pemulihan Covid-19," ujarnya.
Negara-negara harus berkomitmen pada net-zero pada tahun 2050 dan menyerahkan rencana iklim nasional yang lebih ambisius sebelum COP-26 tahun depan.
"Mari kita merangkul peluang besar masa depan energi bersih, dan ini adalah kepentingan semua orang," tegasnya.
Dukungan dana talangan untuk sektor-sektor seperti industri, penerbangan dan pengiriman harus dikondisikan sesuai dengan tujuan Perjanjian Paris.
Baca juga: Peneliti Australia Ciptakan Terobosan Bahan Bakar Hidrogen dari Amonia
Membuang-buang uang untuk subsidi bahan bakar fosil dan memberi harga pada karbon juga harus dihentikan. Hal ini peru dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, dengan menganalisis risiko iklim.
"Setiap keputusan keuangan harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial," jelasnya.
Ini lebih penting untuk beberapa bulan mendatang karena perusahaan, investor, dan negara membuat keputusan keuangan besar tentang masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.