Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

51 Persen Negara Tak Punya Akses Terbuka ke Data Kualitas Udara

Kompas.com - 09/07/2020, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan hasil penelitian terbaru, ternyata separuh negara di dunia tidak mempunyai akses terbuka ke data kualitas udara.

Hal ini disebutkan dalam sebuah laporan terbaru yang dirilis oleh OpenAQ, sebuah LSM internasional yang berbasis di Washington DC.

Laporan OpenAQ tersebut mengungkapkan bahwa ada ketidaksetaraan global yang sangat besar dalam hal akses informasi tentang kualitas udara.

Laporan penelitian itu terbit Kamis (9/7/2020) dengan judul "Open Air Quality Data: The Global State of Play".

Penelitian tersebut dilakukan dengan menguji 212 negara, dan ternyata ditemukan sebanyak 109 negara atau mencapai 51 persen pemerintahan yang tidak mengeluarkan data kualitas udara dari setiap polutan berbahaya.

Baca juga: Polusi Udara di Jakarta Nomor Dua di Dunia, Ahli Ingatkan Perlunya Penanganan Segera

Ilmuwan atmosfer sekaligus pendiri OpenAQ, Dr Christa Hasenkopf, dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa akses dasar ke data kualitas udara adalah langkah pertama untuk meningkatkan kualitas udara yang kita hirup.

Pasalnya, ditegaskan Hasenkopf, dengan menyediakan akses ke data yang sepenuhnya terbuka, pemerintah dapat mengaktifkan kekuatan masyarakat sipil, mulai dari ilmuwan hingga analis kebijakan dan aktivis untuk mengatasi masalah ini bersama-sama.

"Dengan membuka data itu, pemerintah akan memaksimalkan potensi mendorong inovasi serta memobilisasi masyarakat untuk bertindak," kata dia.

Keterbukaan data kualitas udara

OpenAQ mengatakan bahwa setidaknya, ada 30 negara yang memiliki data realtime, tetapi belum membagikannya secara terbuka seluruhnya untuk publik.

Dengan membuat data yang ada menjadi lebih terbuka, para peneliti menilai, tentu akan mempengaruhi orang yang hidup di negara-negara seperti China, India, Rusia, Brasil, Filipina dan Jepang.

Baca juga: PSBB Transisi Jakarta Nomor Dua Penyumbang Polusi Udara Dunia, Kok Bisa?

Di sisi lain, tercatat ada 13 negara terpadat dengan populasi lebih dari 50 juta; di mana data kualitas udara realtime diproduksi dalam beberapa format, tetapi ternyata tidak sepenuhnya terbuka di tingkat nasional oleh pemerintah dalam negeri.

Ia menyebutkan sejumlah pemerintah negara seperti Pakistan, Nigeria dan Ethiopia bahkan tidak memiliki data polusi udara publik sama sekali.

Sementara itu, negara besar seperti China, India, Rusia, Filipina, Brasil, Afrika Selatan tidak membagikan data kualitas udara mereka secara terbuka dan transparan.

Berikut rincian selengkapnya tentang negara beserta populasi dan data yang tidak disediakan sepenuhnya.

1. China - 1.439 miliar - Akses Terprogram; Stasiun & Lokasi Pemantau Udara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com