Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kegagalan Lagi, NASA Beri 80 Rekomendasi untuk Boeing

Kompas.com - 09/07/2020, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Pada 20 Desember 2019, Boeing - kedirgantaraan AS raksasa - meluncurkan penerbangan uji Starliner pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Namun, misi tersebut gagal mencapai tujuannya.

Penyebabnya adalah kesalahan pada jam misi yang menyebabkan Starliner berpikir itu adalah bagian akhir dari misinya, mengarahkan pesawat ruang angkasa untuk menggunakan propelan yang sangat dibutuhkan untuk perjalanan ke stasiun.

Pada akhirnya, kesalahan jam Starliner dan masalah komunikasi memaksa Boeing meninggalkan harapan untuk mencapai stasiun ruang angkasa.

Misi delapan hari yang direncanakan dipotong menjadi hanya tiga hari, dengan Starliner kembali ke Bumi dan mendarat dengan sukses.

Usai kegagalan itu, NASA dan Boeing membentuk tim untuk mempelajari lebih dalam apa masalah Starliner.

Baca juga: Seperti Apa Matahari Terbenam di Planet Lain? Ini Simulasi NASA

Hasil penelitian Boeing dan NASA menemukan puluhan masalah dalam Starliner. Hal ini diungkap dalam rilis laporan terbaru.

Dalam catatan NASA, tim yang meninjau menemukan ada 80 rekomendasi bagi Boeing untuk segera mengatasi masalah sebelum melanjutkan pengujian penerbangan Starliner.

Rekomendasi tersebut terutama menyangkut perangkat lunak di dalam pesawat yang merupakan masalah utama dalam uji penerbangan Desember lalu.

Boeing kemudian mengetahui masalah perangkat lunak lain dapat menyebabkan kapsul dan roket bertabrakan pada saat berpisah. Ini adalah peristiwa yang sangat berisiko jika penerbangan itu dilakukan dengan awak.

Sebagian besar masalah yang diidentifikasi berjalan sesuai ketentuan organisasi, misalnya prosedur verifikasi NASA.

Badan antariksa yang telah menjadi klien Boeing selama beberapa dekate, tampaknya terlalu banyak menaruh kepercayaan pada mitranya.

"Mungkin kita akan sedikit lebih fokus pada SpaceX," kata Steve Stich, manjer Commerial Crew Program NASA dilansir AFP, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Persiapan Misi ke Bulan, Nasa Cari Toilet untuk Astronotnya

SpaceX, pendatang relatif baru untuk industri luar angkasa, adalah perusahaan lain yang dipilih oleh NASA untuk mengembangkan kapal awak - tetapi tidak seperti Boeing, Crew Dragon-nya berhasil menyelesaikan uji terbang tanpa awak pada 2019, kemudian penerbangan awak pertamanya pada Mei, dengan dua astronot di atas kapal.

"Upaya Starliner selanjutnya dapat dilakukan di akhir tahun ini," tambah Stich, tanpa membuat jaminan.

Karena kegagalan ini, Boeing tidak akan dapat membawa astronot hingga setidaknya 2021, sementara penerbangan kru SpaceX kedua akan berlangsung musim panas ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com