Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Petir di India Tewaskan 147 Orang, Begini Analisa BMKG

Kompas.com - 08/07/2020, 07:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Hal itu disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer yang sangat mendukung terjadinya awan-awan konvektif jenis Cb pada masa tersebut.

Baca juga: Petir Bunuh 147 Orang India, Bagaimana Udara Panas dan Lembap Memicunya?

Pengaruh awan Cb di Indonesia

Miming menuturkan secara umum di wilayah Indonesia, hujan lebat yang disertai dengan angin kencang dan kilat atau petir dapat terjadi dari sistem awan Cumulonimbus (Cb).

Pada beberapa kasus yang ekstrem di beberapa wilayah, dari sistem awan Cb ini juga dapat timbul kejadian hujan es atau puting beliung.

"Tetapi perlu dipahami adalah tidak semua awan Cb dapat menimbulkan fenomena puting beliung," jelasnya.

Ada kondisi tertentu lain yang dapat menyebabkan terjadinya fenomena puting beliun, seperti kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu yang mengindikasikan udara sangat tidak stabil dan kondisi angin di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com