Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Hari Ini: M 5,4 Guncang Rangkasbitung, Terasa hingga Jakarta

Kompas.com - 07/07/2020, 13:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 5,4 mengguncang wilayah Lebak, Banten, Selasa (7/7/2020) siang pukul 11.44 WIB. Tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), parameter update gempa itu terpantau dengan magnitudo 5,1.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, ST, Dipl Seis, MSc menyebutkan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,70 LS dan 106,15 BT.

Lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 18 km arah barat daya Rangkasbitung, Banten, pada kedalaman 87 km.

Baca juga: Pakar Tektonik ITB: Gempa Rangkasbitung Bukan Gempa Megathrust

Rahmat berkata, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata dia.

Wilayah dampak gempa

Adapun sejauh ini hasil analisis menunjukkan bahwa guncangan gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah dengan skala intensitas yang bervariasi.

Di daerah Lebak, getaran gempa dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI; bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Sementara itu, di wilayah Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, Sukabumi, getaran gempa dirasakan dengan skala intensitas III MMI.

Di wilayah Tangerang Selatan, Bakauheni terasa getaran dengan skala intensitas II MMI. Dampak getarannya dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, meski lokasi gempa berada di Banten, dampak getaran gempa ini juga terasa hingga Jakarta.

Hal itu disebabkan adanya efek soft sedimen atau tanah lunak (local site effect) di Jakarta.

"Sehingga, resonansi akibat tebalnya lapisan tanah lunak ini membuat gempa sangat dirasakan," kata Dayono kepada Kompas.com.

Dari pantauan wilayah Jakarta, Depok, Bandung merasakan guncangan gempa bumi ini dengan skala intensitas II-III MMI. 

Getaran skala intensitas II-III MMI ini dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 6,1 Guncang Pulau Jawa, Bali, Lombok, dan Sebagian Sumatera

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

Terkait gempa bumi susulan, hingga hari Selasa, 7 Juli 2020 pukul 12.07 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Oleh sebab itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Upayakan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutur Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com