Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalung Antivirus Kementan, Cara Kerjanya Bukan Dipakai Lalu Virus Hilang

Kompas.com - 05/07/2020, 18:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Makanya kami punya yang inhaler, dihirup langsung ke hidung. Atau roll on, kalau kami praktisme dioleskan ke masker itu bisa terhirup cukup intens aromanya," katanya.

Namun karena banyak orang yang tidak selalu membawa inhaler atau roll on, akhirnya Kementan membuat dengan bentuk kalung.

"Kita bentuk kalung, kemudian si aroma terapinya kita (masukkan) dalam kapsul sehingga wanginya lebih tahan lama. Jadi dia (pemakai) bisa langsung hirup (aroma eucalyptus)," ujar Evi.

"Dihirup 15 menit setiap dua jam itu sudah cukup," imbuh Evi.

"Jadi bukan pakai kalung, terus virusnya mati semua di sekeliling kita. Enggak begitu cara kerjanya."

Dengan kalung ini, diharapkan orang tidak lupa untuk membawa eucalyptus.

Baca juga: Kalung Antivirus Corona Kementan, Ahli: Komunikasinya Harus Jelas, Bukan sebagai Obat

Bagaimana eucalyptus mencegah virus?

Virus dapat menginfeksi tubuh melalui tiga jalur, yakni masuk lewat rongga hidung, mulut, dan mata.

Untuk yang di rongga hidung, virus corona dapat bertahan dua minggu. Rongga mulut lebih cepat, satu minggu.

"Nah, ini kita berupaya, selagi dia masih di rongga hidung dan belum masuk paru-paru, di situlah waktu kita bisa mencegah virus agar tidak turun ke bawah (paru-paru)," kata Evi.

"Makanya kita rekomendasikan dengan menghirup (eucalyptus), sebagai antivirus" jelasnya.

Tanggapan ahli lain soal kalung antivirus

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSI mengungkapkan eucalyptus selama ini memang dikenal mampu mengatasi dan melegakan saluran pernapasan.

"Kandungan utama dari eucalyptus ini adalah 1,8-cineol," kata dr Inggrid kepada Kompas.com, Sabtu (4/7/2020).

Kandungan 1,8-cineol ini menurutnya adalah senyawa yang dapat menjadi antivirus dan antimikroba.

Di Indonesia, tanaman penghasil minyak atsiri disebut memiliki kandungan tersebut, lebih tinggi dibandingkan eucalyptus yang tumbuh di negara lain.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com