Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awan Pelangi di Tokyo, Bisakah Fenomena Ini Terjadi di Indonesia?

Kompas.com - 04/07/2020, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Awan pelangi yang dikenal dengan Cloud iridescence atau irisation sedang viral dan tertangkap layar di langit Tokyo.

Diwartakan oleh Odditycentral pada (30/6/2020), penampakan awan yang tampak berwarna-warni seperti pelangi itu tertangkap layar kamera masyarakat pada (26/6/2020).

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin mengungkapkan fenomena penampakan awan berwarna seperti pelangi itu dikenal dengan Cloud iridescence atau irisation.

"Ini (Cloud iridescence atau irisation)merupakan fenomena optik di awan yang biasa," kata Miming kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

Bagaimana Cloud iridescence atau irisation terjadi?

Baca juga: Fenomena Awan Pelangi di Tokyo, Apa Itu? Ini Penjelasan Ahli

Dituturkan Miming, irisation ini dapat terbentuk karena adanya difraksi (pantulan) dari sinar Matahari yang mengenai tetes air atau kristal es yang sangat kecil dan seragam bentuknya dalam sistem awan.

Utamanya ini terjadi pada sistem awan yang masih relatif tipis atau baru tumbuh, karena pada kondisi tersebut umumnya komposisi awan masih didominasi parameter tetes air atau kristal es yang sangat kecil dan seragam bentuknya.

"Umumnya ukuran tetes air atau kristal es di awan yang dapat menyebabkan fenomena ini sangat kecil dan seragam bentuknya," ujar dia.

Ilustrasi pelangiSHUTTERSTOCK/MIKE MAREEN Ilustrasi pelangi

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Fenomena Pelangi di Hari Lebaran, Mengapa Bentuknya Melengkung?

Sedangkan, ukuran kristal es yang lebih besar tidak menghasilkan warna-warni.

Akan tetapi dapat menyebabkan fenomena lain yaitu berupa lingkaran cahaya yang terlihat seperti mengelilingi Matahari atau yang dikenal cincin Matahari atau Halo.

Alhasil, fenomena irisation ini warnanya yang tampak seperti pelangi itu, tepatnya menyerupai warna-warni seperti yang terlihat dalam gelembung sabun atau minyak pada permukaan air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com