KOMPAS.com - Kematian 370 gajah di Afrika secara misterius menjadi fenomena yang menarik perhatian banyak orang di dunia.
Sebab, hingga saat ini ratusan gajah yang mati secara tiba-tiba itu belum diketahui penyebabnya.
Gajah adalah spesies yang dilindungi, tak terkecuali gajah-gajah di Indonesia yang saat ini juga tengah menghadapi ancaman serius dari kepunahan.
Dalam webinar Bincang Hutan Tropis: Apa Kabar Gajah Sumatera?, Direktur Conservation Response Unit (CRU) Aceh drh Wahdi Azmi mengatakan kejadian ini sangat memprihatinkan.
Baca juga: Ratusan Gajah di Afrika Mati Mendadak, Penyebabnya Masih Misterius
"Ada artikel yang memuat, sebelum mati gajah berputar-putar yang bisa mengindikasikan ada gangguan pada sistem sarafnya, mungkin bisa jadi penyebab, tetapi yang pasti dibutuhkan pemeriksaan laboratorium," papar drh Wahdi.
Kasus kematian alami mendadak secara massal pada spesies gajah, kata drh Wahdi, jarang terjadi, bahkan di Indonesia belum pernah terjadi.
Matinya ratusan gajah ini disebut sebagai conservation disaster atau bencana konservasi yang mengerikan.
Baca juga: Gajah dan Badak Terancam Punah, Inilah Peran Mereka bagi Bumi
"Saat ini manusia juga sedang mengalami bencana dengan munculnya Covid-19," kata drh Wahdi.
Kendati demikian, dia menyebutkan dalam teritori perubahan iklim, salah satu yang dikhawatirkan dari hal ini adalah peluang munculnya penyakit baru.
"Bahkan mungkin penyakit yang dulu pernah ada, muncul kembali," ungkap drh Wahdi.
Salah satunya adalah virus herpes pada gajah yang disebut Elephant endotheliotropic herpesvirus (EEHV) atau Elephantid betaherpesvirus 1 (ElHV-1).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.