Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2020, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Setiap minggu berlalu, semakin jelas virus corona dapat memicu sejumlah besar masalah neurologis, yaitu penyakit yang ditimbulkan akibat kelainan pada sistem saraf manusia.

Beberapa orang yang memiliki penyakit relatif ringan mengaku mengalami dampak kognitif yang melekat akibat penyakit virus corona, terutama masalah terkait dengan ingatan, kelelahan, dan sulit fokus.

Tetapi, kasus-kasus terparah adalah yang paling memprihatinkan.

Salah satunya adalah Paul Mylrea. Pria berusia 64 tahun yang merupakan direktur komunikasi di Universitas Cambridge mengalami dua kali stroke karena infeksi virus corona.

Baca juga: Uji Klinis Vaksin Corona dari Jerman dan AS Tunjukkan Hasil Positif

Paul memiliki badan sehat dan pandai berpidato. Karena strokenya itu, tampak sisi kanan tubuhnya lebih lemah.

Paul menunjukkan pemulihan yang luar biasa yang pernah dilihat oleh dokter di Rumah Sakit Nasional Neurologi dan Bedah Saraf (NHNN) di London.

Stroke pertamanya terjadi saat ia dirawat di Rumah Sakit Universitas College. Gumpalan darah yang berpotensi mematikan juga ditemukan di paru-paru dan kakinya, sehingga dia meminum obat pengencer darah (antikoagulan) yang kuat.

Beberapa hari kemudian dia menderita stroke kedua, bahkan lebih besar dan segera dipindahkan ke NHNN di Queen Square.

Saat itu, dr Arvind Chandratheva selaku ahli saraf baru saja meninggalkan rumah sakit ketika ambulans tiba.

"Paul memiliki ekspresi kosong di wajahnya," kata Chandratheva. "Dia hanya bisa melihat di satu sisi dan dia tidak tahu cara menggunakan ponselnya atau mengingat kode sandi.

"Saya langsung berpikir bahwa pengencer darah telah menyebabkan pendarahan di otak, tetapi apa yang kami lihat sangat aneh dan berbeda."

Paul menderita stroke akut lagi karena pembekuan, merampas area vital pasokan darah di otak.

Tes menunjukkan bahwa indikator pembekuan dalam darah yang dikenal sebagai D-dimer, sangat tinggi.

Normalnya adalah kurang dari 300, dan pada pasien stroke dapat meningkat menjadi 1.000. Sedangkan level Paul Mylrea lebih dari 80.000.

Paul Mylrea telah membuat pemulihan yang luar biasa usai mengalami stroke dua kali karena infeksi corona.BBC Indonesia Paul Mylrea telah membuat pemulihan yang luar biasa usai mengalami stroke dua kali karena infeksi corona.

"Saya belum pernah melihat tingkat pembekuan darah sebelumnya - sesuatu tentang respons tubuh terhadap infeksi telah menyebabkan darahnya menjadi sangat lengket," kata dr Chandratheva.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com