Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2020, 17:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Healthline

 

Jika sudah demikian, perlu langkah untuk mengobatinya. Umumnya dapat dilakukan dengan memberikan kirm antibiotik dan perban untuk menjaga area tetap tertutup.

Menutupi area tersebut dapat mencegah infeksi lebih lanjut dan menjaga luka Anda agar tidak menulari orang lain.

Cegah infeksi akibat bintil kuku

Biasanya, persoalan bintil kuku tidak sampai memerlukan tindakan medis dari dokter. Tapi bisa jadi itu dibutuhkan jika infeksi sudah cukup parah.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Apakah Kuku Panjang Baik untuk Kesehatan?

Ada baiknya jika Anda ke dokter, jika daerah jari yang terinfeksi tidak sembuh dalam seminggu, terbentuknya nanah, atau infeksi menyebar ke jari lainnya.

Selain itu, pertimbangkan juga untuk ke dokter jika membuat kuku berubah warna, kuku menjadi lemah, serta bila kamu memiliki diabetes.

Baca juga: Kebiasaan Gigit Kuku Bikin Perempuan Australia Terkena Kanker Langka

Kendati demikian, memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi perlu untuk kita menghindari infeksi dan iritasi bintil kuku, berikut cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksinya.

  1. Ketika bintil kuku muncul, maka jangan mencabut dengan paksa.
  2. Tapi potonglah kulit kecil yang muncul itu dengan gunting atau gunting kuku.
  3. Sebelum memotongnya, tentu yang perlu pertama kali dilakukan adalah mencuci tangan dengan bersih, agar terhindar dari bakteri.
  4. Gunakan pula gunting yang bersih.
  5. Jika sulit untuk melakukannya sendiri, Anda bisa meminta bantuan keluarga atau teman.
  6. Akan lebih baik bila turut diberikan salep atau krim antibiotik di area munculnya bintil kuku agar terhindar dari bakteri.

Jadi bintil kuku adalah persoalan yang sepenuhnya dapat diobati dan biasanya hilang setelah beberapa hari selama kamu tidak memilih atau menarik kulitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com