Takikardia yang disebabkan oleh sinyal elektrik yang tidak beraturan di atrium, sehingga denyut jantung menjadi cepat dan tidak beraturan. Kondisi ini merupakan jenis takikardia yang paling sering ditemukan.
5. Atrial flutter
Kondisi ini mirip dengan fibrilasi atrial, tetapi irama denyut jantung pada atrial flutter meski cepat, kadang tetap teratur.
Melansir WebMD, Rabu (24/6/2020), kondisi takikardia muncul karena banyak hal.
Pada sinus takikardia biasanya disebabkan oleh olahraga yang berlebihan, demam, cemas, merasa takut, stres, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Sinus takikardia juga bisa dipicu oleh anemia, tiroid yang terlalu aktif, serta kerusakan akibat serangan jantung atau gagal jantung.
Untuk penyebab takikardia supraventrikular, biasanya dipengaruhi gaya hidup.
"Takikardia supraventrikular sangat mungkin dialami perokok, orang yang terlalu banyak mengonsumsi alkohol atau kafein. Dalam beberapa kasus kondisi yang umum dialami wanita dan anak-anak ini terkait dengan serangan jantung," tulis WebMD.
Sementara pada takikardia ventrikel berkaitan dengan jalur elektrik jantung abnormal yang terjadi pada saat lahir, masalah struktural jantung seperti kardiomiopati atau penyakit jantung, obat-obatan, atau ketidakseimbangan elektrolit dalam cairan tubuh.
Dalam beberapa kasus, takikardia ventrikel disebabkan oleh gangguan jantung seperti kekurangan oksigen dan sarkoidosis yang mengakibatkan kulit dan beberapa jaringan membengkak.
Apapun jenisnya, seseorang yang mengidap takikardia mungkin merasa:
Dalam kasus yang ekstrem, seseorang dengan takikardia bisa menjadi tidak sadar atau mengalami serangan jantung.
Namun terkadang, detak jantung yang super cepat tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Untuk mendeteksi penyakit ini dan menentukan jenisnya dokter akan melihat tanda-tanda yang Anda alami.
Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan serta menanyakan tentang riwayat medis Anda. Adapun beberapa tes yang dapat direkomendasikan oleh dokter yaitu: