Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown Corona Bikin Panel Surya Bekerja Lebih Baik, Kok Bisa?

Kompas.com - 24/06/2020, 11:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebijakan karantina wilayah atau lockdown memang cukup kontroversial meski ampuh untuk menekan penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Pasalnya, lockdown menyebabkan masalah ekonomi yang besar. Aktivitas terhenti dan kegiatan ekonomi tersendat, sehingga membuat banyak pihak kehilangan pekerjaan dan mengalami kesulitan finansial.

Terlepas dari masalah ekonomi, sebenarnya dampak lain dari penerapan lockdown adalah pengurangan polusi udara. Ini merupakan hal yang baik memang.

Melansir Science Alert, Rabu (24/6/2020), sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Joule bahkan menemukanbahwa lockdown membuat kerja panel surya lebih maksimal karena minimnya polusi udara.

Peneliti mengamati tenaga surya di Delhi, sebuah kota di India yang juga termasuk salah satu kota paling tercemar di dunia.

Baca juga: Panel Surya Juga Bisa Hasilkan Listrik di Malam Hari, Begini Caranya

Mereka menemukan bahwa pengurangan polusi udara membuat sinar matahari secara signifikan lebih banyak masuk ke panel surya, meningkatkan produktivitas dari energi terbarukan ini.

"Peningkatan yang kami lihat setara dengan perbedaan antara apa yang dihasilkan oleh pemasangan fotovoltaik (PV) di Houston, Texas dibandingkan dengan yang ada di Toronto, Kanada," kata Ian Marius Peters, dari Energi Terbarukan Helmholtz-Institut Erlangen-Nürnberg, Jerman.

Delhi melakukan lockdown ketat pada 24 Maret 2020. Tim peneliti pun mengamati udara yang berada di sekitar kedutaan Amerika Serikat yang berada di Delhi, sebelum dan sesudah masa lockdown.

Mereka memperhatikan konsentrasi partikel PM 2,5 yakni ukuran partikel halus berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer yang berada di udara.

Baca juga: Polusi Udara di Jakarta Nomor Dua di Dunia, Ahli Ingatkan Perlunya Penanganan Segera

Selain itu, tim juga mengamati radiasi langit jernih, yaitu seberapa banyak sinar matahari mencapai permukaan bumi tanpa tersebar atau diserap oleh partikel dan gas di udara.

Hasilnya, peneliti menemukan, secara keseluruhan polusi udara berkurang. Jumlah sinar matahari yang mencapai panel surya di Delhi meningkat sekitar 8 persen pada akhir Maret 2020, dan 6 persen pada April 2020 dibandingkan dengan tanggal serupa pada tahun-tahun sebelumnya.

"Kami berharap hal yang sama juga berlaku untuk instalasi PV di kota-kota lainnya dengan tingkat polusi udara yang tinggi dan juga menerapkan lockdown. Contohnya seperti kota Kolkata, Wuhan, Mumbai, Dhaka, Los Angeles, atau London," tulis tim dalam makalah.

Memang sangat tidak mungkin level polusi udara bisa tetap rendah dan jadi bersih selamanya, namun setidaknya ini adalah pengingat yang bagus bahwa manusia dapat secara drastis mengubah dunia di sekitarnya, dan polusi tidak perlu menjadi bagian permanen dari alam.

Baca juga: Hari Bumi di Tengah Pandemi Corona, Polusi Udara di Indonesia Menurun

Ini juga merupakan peringatan yang tepat bagi manusia yang mulai kembali menjalani kehidupan 'normal' setelah masa pandemi, bahwa ada kesempatan untuk membangun kembali masa depan yang lebih berkelanjutan dengan udara yang lebih bersih, anak-anak yang lebih sehat, dan planet yang lebih nyaman untuk ditinggali.

"Pandemi telah menjadi peristiwa dramatis dalam banyak hal, dan dunia akan muncul berbeda dari sebelumnya," kata Peters.

Ia mengatakan, dari penerapan lockdown, manusia dapat melihat secara sekilas seperti apa dunia dengan udara yang lebih bersih, bahkan mungkin ada peluang untuk menekan perubahan iklim. Panel surya tentunya akan memainkan peran penting dalam hal ini.

"Saya yakin bahwa ke depan, memiliki lebih banyak instalasi PV dapat membantu mendorong hasil yang positif, yakni menghasilkan langit yang lebih jelas dan bersih, " tutup Peters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com