Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahkan Rekor, Suhu Siberia Terpanas Sepanjang Sejarah Kutub Utara

Kompas.com - 24/06/2020, 07:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Wilayah Siberia dilaporkan telah pecahkan rekor iklim baru yang mengejutkan. Suhu di Verkhoyansk, salah satu kota di Siberia tercatat mencapai 38 derajat celsius pada Sabtu (20/6/2020).

Melansir Live Science, Selasa (23/6/2020), suhu terpanas itu menjadi yang pertama kalinya terjadi, sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah suhu di wilayah Arktik.

Verkhoyansk merupakan kota dengan sekitar 1.300 penduduk di Kutub Utara Siberia, jaraknya sekitar 4.800 kilometer dari timur Moskow, Rusia.

Kota ini memiliki salah satu rentang suhu paling ekstrem di Bumi, dengan titik terendah musim dingin mencapai rata-rata minus 49 derajat celsius.

Baca juga: Lubang Ozon Raksasa Langka Tiba-tiba Terbentuk di Kutub Utara, Ada Apa?

 

Sementara suhu tertinggi musim panas pada masa sebelumnya mencapai 37,2 derajat celsius.

Pada hari Sabtu, beberapa stasiun cuaca melaporkan ketinggian baru mencapai 38 derajat celsius, menjadi suhu terpanas sepanjang masa di kota itu sejak pencatatan suhu dimulai pada 1885.

Stasiun kutub utara Amundsen-ScottShutterstock Stasiun kutub utara Amundsen-Scott

Baca juga: Suhu di Siberia Lebih Panas 10 Derajat Celsius pada Mei 2020

Pada hari Minggu (21/6/2020), Verkhoyansk juga melaporkan suhu mencapai 35,2 derajat celsius, menunjukkan panas hari sebelumnya bukanlah blip temperatur.

Suhu di Siberia memang melonjak 10 derajat celsius pada Mei 2020 lebih tinggi dari rata-rata suhu pada Mei 1979-1989.

Ini menjadi bulan Mei terhangat di kawasan itu, menurut Laporan Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa.

Temperatur musim panas Artktik yang tinggi telah memengaruhi wilayah tersebut.

 

Di sisi lain, kebakaran hutan merajalela, dengan 31 kebakaran saat ini dan telah menghanguskan 358.472 hektar hutan di Republik Sakha, wilayah yang mencakup Verkhoyansk.

Tak hanya itu, baru-baru ini juga terjadi kebocoran minyak diesel sekitar 20.000 ton ke sungai di Arktik Siberia.

Akibat lapisan tanah es atau ibun abadi (permafrost) di bawah tangki mencair karena suhu yang menghangat imbas perubahan iklim.

Baca juga: Fenomena Beracun, Salju Hitam Turun di Langit Siberia

Meskipun peningkatan suhu ini kabar yang mengejutkan, namun sebenarnya sudah diprediksi oleh para ilmuwan.

Lantaran selama bertahun-tahun, suhu rata-rata di Kutub Utara telah meningkat jauh lebih cepat daripada di tempat lain di dunia. Sebagian besar disebabkan pencairan es laut karena pemanasan global buatan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com