KOMPAS.com- Di tengah pandemi virus corona yang masih belum berakhir hingga saat ini, penelitian terkait Covid-19 juga semakin ramai dilakukan oleh para ahli di seluruh dunia.
Komite Etik Peneliti Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Kuntjoro Harimuti mengatakan banyak peneliti yang sangat bersemangat untuk mendapatkan cara terbaik dalam mengakhiri virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini dalam waktu cepat.
Akan tetapi, Kuntjoro mengingatkan agar para peneliti seharusnya tetap menjaga integritas diri sebagai peneliti dan juga integritas penelitiannya.
"Walaupun kita berhadapan dengan kondisi yang serba cepat dalam penelitian atau bekerjaran dengan waktu menanggulangi Covid-19 ini. Integritas penelitian dan integritas peneliti tetap harus diperhatikan," kata Kuntjoro dalam diskusi daring bertajuk Research Ethics in Covid-19 Pandemic, Jumat (19/6/2020).
Baca juga: Perdebatan Waktu Berjemur Paling Sehat, Ini Penelitian di Indonesia
Hal itu dikarenakan, sudah ada ada belasan publikasi terkait virus corona sudah ditarik kembali dari penerbitannya di beberapa jurnal atau media karena diketahui memiliki masalah pada metodologi penelitiannya.
"Di tarik kembali itu karena dinyatakan bahwa penelitian tersebut tidak sesuai dari sisi metodelogi maupun dari sisi etiknya," ujar dia.
Dicontohkan Kuntjoro, penelitian terkait Covid-19 yang ditarik kembali publikasinya adalah hydroxychloroquine, azithromycin yang bisa dijadikan obat Covid-19, dan penyebaran virus SARS-CoV-2 melalui aerosol atau udara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.