Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Dehidrasi Anak, Ini Daftar Makanan dengan Kandungan Air Tinggi

Kompas.com - 15/06/2020, 16:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bayi atau anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi ketimbang orang dewasa. Pasalnya, kandungan air pada tubuh bayi dan anak-anak sebanyak 65-75 persen dari berat badannya, sedangkan orang dewasa sebanyak 60 persen.

Oleh sebab itu, orangtua harus lebih memperhatikan lagi asupan air atau cairan anak agar tidak terjadi dehidrasi.

Tentu kita tahu, air putih menjadi minuman dengan kadar air tertinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan cairan. Namun, cairan juga dapat ditemui melalui jenis minuman lainnya, bahkan pada makanan.

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), buah-buahan seperti stroberi dan semangka, serta sayuran kubis, seledri, dan juga bayam memiliki kandungan air yang tinggi, yakni 90-99 persen.

"Sebetulnya susu bebas lemak juga tinggi kandungan airnya, tapi itu tidak disarankan, karena anak-anak masih perlu lemak, perlu zat besi untuk perkembangan otaknya," jelasnya dalam diskusi online Johnson's Baby: Bahaya Dehidrasi Pada si Kecil dan Penanganannya, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Di Rumah Aja Selama Pandemi Corona, Ini Cara Perawatan Kulit Pada Anak

Selain itu, kandungan air yang tinggi yakni 80-89 persen dapat ditemukan pada jus buah, yogurt, apel, anggur, jeruk, pir, nanas, wortel dan brokoli yang dimasak.

Sementara itu, buah pisang, alpukat, dan udang memiliki kandungan cairan sebanyak 70-79 persen. Pasta, salmon, es krim, dan dada ayam memiliki kandungan air 60-69 persen.

Ariani menambahkan, terdapat pula makanan yang memiliki kadar air cukup rendah sehingga tak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan cairan pada tubuh.

Makanan-makanan ini di antaranya adalah pizza, keju cheddar, roti, kue, biskuit, margarin, mentega, sereal, hingga kismis.

"Keju memang baik karena banyak kalsium, tapi dari segi cairan dia kurang. Jadi jangan gunakan makanan yang kadar airnya sedikit untuk menambah asupan cairan," kata dia.

Perhatikan waktu minum

Selain memperhatikan kandungan cairan pada minuman dan makanan yang dikonsumsi anak, orangtua juga perlu memperhatikan momen-momen di saat anak lebih membutuhkan air.

Ariani menekankan, saat anak beraktivitas ataupun bermain di luar dengan cuaca yang panas, maka anak perlu diingatkan untuk rajin minum air putih.

"Anak-anak itu sering lupa kalau sedang main, jadi perlu diingatkan setiap 1-1,5 jam untuk minum," ujarnya.

Baca juga: Cegah Corona, Hentikan Dulu Kebiasaan Anak Cium Tangan Orangtua

Selain itu, anak-anak disarankan untuk minum air setidaknya 30-60 menit sebelum makan guna membantu proses pencernaan. Kemudian, satu gelas air sebelum mandi juga baik untuk menurunkan tekanan darah.

Anak juga disarankan untuk minum satu gelas air sebelum tidur dan dua gelas air setelah bangun tidur untuk membantu mengaktifkan organ dalam.

"Saat sakit, anak harus minum lebih banyak, karena biasanya kebutuhan cairan meningkat sebanyak 20 persen," kata Ariani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com