KOMPAS.com - Sudah sepekan ojek online (ojol) di wilayah DKI Jakarta diperbolehkan mengangkut penumpang lagi.
Bagi Anda yang melakukan aktivitas di era new normal atau kenormalan baru dan harus menggunakan transportasi ojol, ahli mengingatkan ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Chairman Junior Doctors Network Indonesia, dr Andi Khomaini SpPD menegaskan, jika merasa sakit atau ada keluhan sebaiknya tetap di rumah dan jangan beraktivitas di luar rumah.
"Kalau kamu sakit baik penumpangnya maupun drivernya, tanggung jawab untuk tidak menularkan. Meski itu bukan Covid-19," kata Andi dalam live streaming BNPB Indonesia: Talk Show Info Corona, Sabtu (13/6/2020).
Baca juga: Jika Tak Ada Lockdown, Ratusan Juta Orang Terinfeksi Virus Corona
Masing-masing individu yang merasa dirinya sedang tidak sehat harus menjaga dan membatasi diri dengan orang lain dalam kontak fisik.
Hal itu perlu dilakukan untuk menekan atau menurunkan risiko penularan penyakit.
"Kita harus sadar diri. Kalau sakit tahu diri, tahan diri, kita gak mau supaya nularin ke orang lain. Kalau enggak enak badannya, saya tidak bisa memaksakan (ke luar rumah)," jelas Andi.
Hal ini pun harus dilakukan oleh pengemudi ojol.
Menurut Andi, jika pengemudi ojol merasa demam, batuk atau pilek, dan keluhan lainnya sebaiknya untuk istirahat saja di rumah.
Andi berkata, inilah yang menjadi tantangan lagi bagi provider untuk menyediakan layanan supaya tahu kondisi penumpang maupun pengemudi tidak memiliki rasa sakit.
"Ini akan membantu menurunkan dan menekan lagi risiko penularan tadi," ujar dia.
Bagaimana jika situasi tidak memungkinkan untuk istirahat di rumah?
Nah, jika sedang tidak enak badan dan harus ke luar rumah, Andi mengingatkan untuk melakukan hal yang penting saja.
Jadi, ke luar hanya untuk melakukan urusan yang memang harus dikerjakan. Bukan untuk nongkrong, kumpul dengan teman, dan lain sebagainya di luar rumah.
"Itu (nongkrong) tahan dulu. Itu (nongkrong dilakukan) online dulu," tuturnya.